Atasi Maraknya Kejahatan Siber, Pemprov Sumut Bersinergi dengan Ditressiber Polda Sumut
Sumatra Utara

Kejahatan siber berbasis digital berkembang dengan pesat. Guna mengatasi hal itu, Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) bersinergi dengan Kepolisian Daerah (Polda) Sumut.
Karena, jika tidak ditangani kejahatan itu akan terus merugikan masyarakat Hal itu disampaikan Kepala Dinas Kominfo Sumut Ilyas Sitorus saat menerima kunjungan Tim Siber Polda Sumut di Lantai 6, Sumut Center, Kantor Gubernur Sumut, Jalan Pangeran Diponegoro Nomor 30 Medan, Rabu (23/10/2024).
Jenis kejahatan siber (cyber crime), kata Ilyas, sangat beragam. Masyarakat pun diimbau untuk lebih waspada. Kemudian, bijak dalam menggunakan media sosial dan lainnya. Karena pelaku kejahatan siber tidak pandang bulu. Sehingga siapa saja dapat menjadi korban kejahatan siber.
Baca Juga: Amankan Hari Raya Idul Fitri 1446 H, Polda Sumut Kerahkan 12 Ribu Personel dan Siapkan 167 Pospam
“Upaya yang selama ini kita lakukan adalah dengan cara memberikan edukasi kepada masyarakat. Menyebarkan sejumlah literasi baik melalui media sosial, atau flyer, yang isi pesannya adalah berupa informasi tentang kejahatan siber yang perlu diketahui oleh masyarakat,” kata Ilyas dalam keterangannya, Kamis (24/10/2024).
Sementata itu, Direktur Reserse Siber (Dirressiber) Polda Sumut AKBP Doni Satria Sembiring menyatakan bahwa, , pihaknya akan fokus untuk menangani kejahatan-kejahatan siber yang terjadi di Sumut.
Penanganan itu, juga untuk mengantisipasi tindak pidana penyebaran berita bohong dan ujaran kebencian yang meningkat.
Baca Juga: ICMI Sumut Dukung Program Kapolda Sumut Berantas Narkoba dan Geng Motor
"Tujuannya dalam rangka penegakan hukum kejahatan siber di wilayah Sumut,” kata Doni, yang hadir bersama Kasubdit IT III Kompol Poltak YP Simbolon.
Ia pun mngungkapkna bagaimana cara untuk meminimalisir kejatan siber. Kata Doni, salah satu caranya ialah dengan memberikan pemahaman berupa edukasi literasi kepada masyarakat. Karena, selama ini literasi yang ada di masyarakat sangat minim. Edukasi dapat diawali dari sekolah-sekolah.
“Kunci utamanya adalah masyarakat agar bisa mengerti dengan sering diberikan edukasi, apakah melalui sharing dengan memberikan pencerahan melalui sekolah-sekolah,” urainya.