Atlas Beach Club di Demo Karena Penistaan Agama, Hotman Paris Hutapea Langsung Minta Maaf
Lifestyle

Salah satu usaha Hotman Paris Hutapea yakni Atlas Beach Club sedang mendapat kencama dari warga Bali.
Dalam akun Lambe_Turah, dijelaskan bahwa ada ratusan anggota LSM Keris Bali menggelar aksi protes di Wantilan DPRD Bali pada Jumat (7/2/2025).
Aksi protes ini dikarenakan, salah satu musik DJ yang tampil di Atlas Beach Club, Canggu, Badung menggunakan visual Dewa Siwa dalam pertunjukannya.
Baca Juga: Dor, 2 WN Australia Ditembak di Vila Bali, 1 Tewas
Massa pun mendesak agar DPRD Bali, menutup sementara Atlas Beach Club milik Hotman Paris Hutapea karena dianggap sudah melakukan penistaan terhadap agama Hindu, khususnya Dewa Siwa.
Mendengar bahwa Atlas Beach Club miliknya di protes anggota LSM, Hotman Paris langsung mengunggah video permintaan maaf di sosial medianya.
“Kami dari pihak Atlas untuk kesekian kali meminta maaf pada masyarakat Hindu Bali atas kesalahan atau keteledoran dari salah satu pegawai Atlas,” ucap Hotman Paris.
Baca Juga: Dalam 4 Bulan, Imigrasi Bali Deportasi 101 WNA
“Salah satu pegawai Atlas yang menayangkan sesuatu yang tidak sepantasnya yang menyinggung hati masyarakat Hindu Bali,” lanjutnya.
Hotman menjelaskan bahwa tayangan yang berdurasi 1 menit tersebut, langsung dihentikan oleh manajer musik DJ.
“Staff yang melakukan keteledoran tersebut sudah di pecat, karena kesalahan dia, salah pencet atau apa, kami dari Atlas sangat mengharapkan dukungan dari masyarakat Bali, karena Atlas adalah tujuan utama turis asing dan turis local, dengan pegawainya lebih dari 1000 dan 90 persen adalah dari kalangan orang Bali,” ujar Pengacara kondang itu.
Permintaan maaf Hotman Paris tersebut disambut banyak tanggapan di media sosial.
“Apakah semua bisa diselesaikan dengan maaf bang? Ahok udah minta maaf berkali2, dipenjara juga..,” tulis gdea***
“Semua orang tak pernah luput dari kesalahan, tapi mengakui dan meminta maaf atas kesalahan secara terbuka hanya dilakukan orang yang berjiwa besar. Apalagi ditindak lanjuti,” ucap mad***
“Saya sebagai masyarakat asli Bali dan pengusaha hotel transport bali juga, jakau dilihat dari sei kesalahannya menurut saya bisa dimaafkan dan melakukan acara ritual menurut kepercayaan bali karena dari segi ekonomi masyarakat bali mereka staff bali yg kerja di atlas kasian kalau atlas tutup mereka di rumahkan, sekarang disini kedewasaan masing2 pihak harus bertanggung jawab, sekian dan terimakasih suksma la rahayu semeton dan bah hotman,” tulis wage***