Kemenag Buka Beasiswa Program S2 dan S3, Kuota 230
Nasional

Bagi sarjana dan akademisi yang ingin melanjutkan program magister dan doctoral, kini tersedia beasiswa yang dibuka oleh Kementerian Agama melalui program Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB) 2025. Tahun ini, Kemenag mengalokasikan 230 kuota beasiswa untuk program S2 dan S3 dalam negeri. Meski terbatas, program ini tetap mendapat animo tinggi dari masyarakat.
Kepala Pusat Pembiayaan Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan (Puspenma) Kemenag, Ruchman Basori, mengungkapkan bahwa jumlah pendaftar mencapai 4.455 orang, menjadikan seleksi beasiswa sangat ketat dan kompetitif.
“Kuota terbatas, tetapi peminatnya sangat tinggi. Ini menunjukkan BIB sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas SDM pendidikan keagamaan,” ujar Ruchman saat memantau tes wawancara BIB di Pusdiklat Keagamaan, Ciputat.
Data Pendaftaran Beasiswa BIB S2 dan S3 Dalam Negeri:
Pendaftar Total: 4.455 orang
S2 Dalam Negeri: 3.214 pendaftar, Lolos administrasi: 1.779 orang, Lolos seleksi akademik dan tes skolastik: 527 orang
S3 Dalam Negeri: 1.241 pendaftar, Lolos administrasi: 874 orang, Lolos seleksi akademik dan tes skolastik: 483 orang
Sebanyak 1.010 peserta dari jenjang S2 dan S3 mengikuti tahapan wawancara daring yang berlangsung dari 14 hingga 23 Juli 2025. Wawancara dilakukan secara online dengan sistem 40 breakroom per hari, melibatkan 2 pewawancara, 1 peserta, dan 1 liaison officer (LO) di setiap sesi.
Cara Mendapatkan Beasiswa BIB Kemenag
Wawancara BIB Kemenag
Pendaftaran Online: melalui laman resmi https://beasiswa.kemenag.go.id
Persyaratan Umum: Warga Negara Indonesia, Lulusan S1 (untuk S2) dan S2 (untuk S3), Aktif di bidang pendidikan keagamaan, Surat rekomendasi dari lembaga/instansi, Proposal studi dan rencana penelitian
Seleksi Berlapis: Seleksi Administrasi, Seleksi Akademik dan Tes Bakat Skolastik, Tes Wawancara
Ruchman berharap keberadaan BIB dapat menjadi solusi untuk memperluas akses pendidikan tinggi berkualitas, terutama bagi para dosen, guru madrasah, dan akademisi di lingkungan pendidikan keagamaan. “Kita dorong agar para dosen dan pendidik bisa mencapai jenjang doktoral, melebihi target UU Guru dan Dosen. Karena itu, beasiswa ini sangat penting untuk menopang kualitas SDM,” imbuhnya, dilansir InfoPublik.
Ia juga menambahkan, jika alokasi anggaran dari LPDP meningkat pada tahun depan, maka jumlah kuota penerima beasiswa (awardee) akan ikut bertambah.
“Dari BIB untuk Indonesia, dan dari Indonesia untuk dunia. Semoga proses wawancara berjalan lancar dan para peserta mampu menunjukkan kualitas terbaiknya,” tutup Ruchman.***