Bangkit dari Ketertinggalan, Jafar/Felisha Sabet Gelar Juara Ganda Campuran Taipei Open 2025

Pasangan muda Indonesia, Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu, berhasil mencetak prestasi gemilang dengan merebut gelar juara Taipei Open 2025.

Mereka mengalahkan sesama wakil Merah Putih, Dejan Ferdinansyah/Siti Fadia Silva Ramadhanti, dalam laga final ganda campuran yang berlangsung seru dan menegangkan.

Partai final yang mempertemukan All Indonesia tersebut digelar di Taipei Arena, Minggu (11/5/2025), dan menjadi laga pembuka dari rangkaian pertandingan puncak. Pertandingan yang berlangsung selama 63 menit ini menjadi sajian menarik dalam turnamen BWF World Tour Super 300.

Jafar/Felisha dan Dejan/Fadia. [Instagram]

Di gim pertama, Dejan/Fadia tampil agresif dan sempat unggul sepanjang pertandingan. Meskipun Jafar/Felisha berusaha mengejar dan memperkecil selisih poin hingga 18-19, mereka akhirnya harus menyerah 18-21. Namun, mereka tidak tinggal diam.

Memasuki gim kedua, Jafar/Felisha bangkit dan mulai mendominasi permainan. Mereka berhasil menjaga momentum hingga menutup gim ini dengan kemenangan 21-13, menyamakan kedudukan menjadi 1-1.

Pertarungan memasuki gim ketiga yang penuh drama. Di mana Dejan/Fadia sempat memimpin jauh dengan skor 14-7. Tapi pasangan muda Jafar/Felisha menunjukkan mental baja.

Mereka membalikkan keadaan melalui serangkaian poin berturut-turut hingga menyamakan skor 14-14 dan kemudian terus menjaga keunggulan hingga menutup pertandingan dengan skor 21-17.

Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu juara Taipei Open 2025. [Instagram]

Kemenangan ini menandai comeback dramatis Jafar/Felisha sekaligus mempersembahkan satu-satunya gelar untuk Indonesia di ajang Taipei Open edisi 2025, karena tidak ada wakil Tanah Air lain yang melaju ke final nomor berbeda.

Kemenangan ini juga menambah daftar pencapaian penting untuk pasangan yang masih terbilang baru di level elite.

Dengan performa yang konsisten dan penuh determinasi, ganda campuran Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta berpotensi menjadi tulang punggung Indonesia di turnamen-turnamen besar mendatang.