Bantah Isu Politik, Simon Tahamata: Fokus Utama Saya Adalah Sepakbola Indonesia
Olahraga

Simon Tahamata, sosok yang baru saja ditunjuk sebagai kepala pemandu bakat PSSI 2025, menegaskan bahwa kehadirannya di Indonesia semata-mata karena kecintaannya pada sepakbola, bukan motif politik.
Nama Simon sempat menjadi sorotan bukan hanya karena kiprahnya di Eropa, melainkan juga karena latar belakang keturunan Indonesia Timur yang dimilikinya.
Namun, di tengah euforia penunjukan itu, muncul sejumlah spekulasi publik yang mengaitkan Simon dengan isu politik separatis Republik Maluku Selatan (RMS).
Dugaan tersebut bahkan diperkuat oleh jejak digital lama yang kemudian viral di media sosial. Simon menepis semua tudingan yang menyebut bahwa dirinya terlibat dalam agenda politik tertentu.
Dalam pernyataan resminya di Stadion Madya, Jakarta, Senin (2/6/2025), ia menegaskan bahwa tujuannya hanya satu: membantu Timnas Indonesia bersaing di level dunia.
“Saya ke sini tidak ada politik. Saya datang untuk sport, untuk sepakbola. Saya mau Indonesia ke muka dunia dan tanah ini jadi besar,” ujar Simon kepada awak media.
Simon mengaku bahwa ia datang ke Indonesia bersama timnya, termasuk mantan pemain dan pelatih dari Ajax Amsterdam, untuk membantu Indonesia mengejar ambisi besar: lolos ke Piala Dunia.
“Kami bawa orang-orang Ajax ke sini karena Indonesia punya mimpi besar bermain di Piala Dunia. Saya di sini untuk menolong Timnas Indonesia dan anak-anak muda Indonesia,” pungkas pria berdarah Maluku ini.
Dengan pengalaman panjang di dunia sepakbola Eropa, Simon percaya dirinya bisa memberikan kontribusi nyata bagi proses scouting dan pembinaan pemain muda di tanah air.
Simon Tahamata dan Misi PSSI 2025: Indonesia Tembus Piala Dunia
Simon Tahatama. [Instagram @simon_tahamata_]Penunjukan Simon bukan tanpa alasan. Ia adalah sosok yang memiliki pengalaman panjang dalam pembinaan pemain muda di klub-klub elite Eropa, termasuk Ajax Amsterdam dan Feyenoord.
Keberadaan Simon dinilai sejalan dengan target besar PSSI 2025: mengantar Timnas Indonesia ke Piala Dunia dalam waktu dekat.
“Saya tertantang karena Timnas Indonesia ingin main di Piala Dunia. Dari itu saya datang ke sini. Saya ingin nama Indonesia besar di mata dunia,” tambah Simon.
Reputasi Simon di Eropa, Harapan Baru bagi Talenta Muda Indonesia
Simon Tahatama saat jadi pemain Ajax Amsterdam. [Instagram @simon_tahamata_]Simon Tahamata Timnas Indonesia kini menjadi pembicaraan hangat di kalangan pecinta sepakbola nasional.
Kiprahnya sebagai pelatih teknik dan scout di akademi-akademi besar Belanda memberikan harapan segar bagi pembinaan usia muda di Indonesia.
Bukan hanya sebagai wajah internasional, Simon dipandang mampu menjembatani talenta lokal dengan standar pembinaan Eropa yang lebih modern dan sistematis.
Langkah ini dianggap penting untuk mencetak generasi emas sepakbola Indonesia.
Antara Isu Politik dan Ambisi Olahraga
Di tengah kontroversi soal isu RMS di sepakbola, Simon memilih merespons dengan kerja nyata. Baginya, semua spekulasi bisa dijawab lewat kontribusi langsung di lapangan.
Masyarakat kini menanti apakah Simon benar-benar bisa menjadi sosok yang membawa perubahan bagi sepakbola Indonesia.
Yang jelas, Simon Tahamata PSSI 2025 adalah bagian dari rencana besar untuk mewujudkan mimpi Indonesia tampil di ajang Piala Dunia. Dan perjalanan panjang itu, baru saja dimulai.