Bantuan Relawan Gimbal Alas untuk Aceh Tertahan di Gudang BPBD Sumut, Kenapa?
Kasus viral bantuan relawan Gimbal Alas tertahan di gudang BPBD Sumut Sumut terjadi akhir Desember 2025.
Bantuan berupa dua kontainer untuk korban bencana di Aceh Tamiang yang dikirim dari Malang, Jawa Timur.
Relawan Malang Bersatu-Gimbal Alas protes karena bantuan tiba di Pelabuhan Belawan pada 21 Desember tapi tertahan akibat masalah administrasi dengan PT Pelni, sehingga dibawa ke gudang BPBD Sumut dan diklaim "hilang".
Baca Juga: Yasin 'Kaki Tangan' Samuel Ditangkap Polda Jatim, Kasus Pengusiran Nenek Elina
Video protes relawan Dika beredar di Instagram, tuding BPBD "menahan" bantuan meski sukarelawan sudah di lokasi bencana.
Adapun penyebab utama bantuan tertahan karena kurangnya koordinasi awal relawan dengan BPBD Sumut dan Pelni, menyebabkan kontainer "tak dikenali" dan harus pindah ke gudang BPBD.
Biaya bongkar muat Rp2,4 juta sempat jadi hambatan, tapi BPBD inisiatif bayar untuk percepat distribusi.
Baca Juga: Istilah Mokel Makin Viral di Bulan Puasa, Yuk Simak Artinya!
Relawan Gimbal Alas beri bantuan buat korban bencana Aceh. [Instagram]Mediasi di Gedung Serbaguna Pemprov Sumut pada 29 Desember melibatkan relawan, BPBD, dan Pelni; disepakati BPBD tanggung biaya dan bantuan segera dikirim ke Aceh Tamiang.
Kekinian, bantuan kemanusiaan dari Relawan Yayasan Gimbal Alas Indonesia dari Malang, Jawa Timur kini telah disalurkan bagi korban bencana alam banjir dan tanah longsor di Aceh pada, Selasa (30/12/2025).
Atas penyaluran bantuan tersebut, perwakilan Relawan Malang Bersatu, Mahardika Brilliandi mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Sumatera Utara yang telah memfasilitasi penyaluran bantuan kemanusiaan tersebut.
"Kami atas nama Relawan Malang Bersatu yang dinaungi Gimbal se Indonesia dan rekan-rekan Mapala Malang Raya mengucapkan terima kasih atas bantuannya kepada Pemprov Sumatera Utara dan juga BPBD Sumatera Utara dalam pendistribusian logistik ke Provinsi Aceh dalam kondisi keadaan yang baik dan lengkap," kata Mahardika Brilliandi yang didampingi beberapa Relawan Malang Bersatu lainnya.