Hubungan Arab Saudi dan UEA Memanas, Emirat Tarik Pasukan dari Yaman
Ketegangan antara dua sekutu dekat di Timur Tengah, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA), meningkat tajam menyusul serangan udara Arab Saudi di kota pelabuhan Mukalla, Yaman. Insiden ini dipicu oleh tuduhan Riyadh bahwa UEA mengirim senjata dan kendaraan tempur kepada kelompok separatis di wilayah tersebut.
Serangan udara tersebut menjadi sorotan internasional karena menandai retaknya hubungan antara dua negara Arab yang selama ini dikenal sebagai mitra strategis utama di kawasan. Mukalla, yang berada di Yaman selatan, menjadi pusat eskalasi konflik terbaru di tengah perang berkepanjangan di negara itu.
Pasukan UEA Ditarik dari Yaman
Baca Juga: Jadwal Kualifikasi Piala Dunia 2026: Arab Saudi vs Indonesia Main Jam Berapa?
Dikutip CNN, Arab Saudi menyatakan telah melancarkan serangan udara terbatas di Mukalla setelah menuduh UEA melakukan tindakan yang dianggap mengancam keamanan nasional kerajaan. Riyadh juga mendukung tuntutan agar seluruh pasukan UEA meninggalkan Yaman dalam waktu 24 jam.
UEA awalnya membantah tuduhan tersebut dan mengaku terkejut atas serangan yang dilakukan oleh sekutunya sendiri. Namun, seiring perkembangan situasi, Kementerian Pertahanan UEA menyatakan akan menarik sisa pasukan “kontraterorisme” yang masih berada di Yaman.
Baca Juga: Direktur RS Indonesia di Gaza Dibunuh Israel saat Prabowo Berada di Arab Saudi
Penarikan pasukan tersebut diumumkan sebagai langkah sukarela yang diambil demi keselamatan personel militer UEA. Abu Dhabi menegaskan bahwa keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan dinamika terbaru di lapangan.
Ketegangan semakin memuncak setelah Ketua Dewan Kepresidenan Yaman, Rashad Al Olimi, menuduh UEA mengarahkan pasukan lokal untuk memberontak terhadap otoritas negara. Pernyataan tersebut disampaikan sesaat sebelum Arab Saudi mengumumkan aksi militernya.
Pada saat yang sama, kelompok separatis Southern Transitional Council (STC) yang didukung UEA melancarkan ofensif dan menguasai sejumlah wilayah strategis di Yaman selatan. Langkah ini dinilai memecah konsentrasi pertempuran melawan kelompok Houthi yang didukung Iran di Yaman utara.
Arab Saudi Tuding UEA Tekan STC
Kota pelabuhan Mukalla, Yaman yang diserang Arab Saudi bertanda merah. [google maps]Arab Saudi menegaskan bahwa setiap ancaman terhadap keamanan nasionalnya merupakan garis merah yang tidak dapat ditoleransi. Kerajaan menyatakan tidak akan ragu mengambil langkah apa pun untuk menetralisasi ancaman tersebut.
Riyadh juga menuduh UEA menekan STC untuk melakukan operasi militer di dekat perbatasan Arab Saudi. Tuduhan ini secara tegas dikecam oleh pihak Abu Dhabi.
Amerika Serikat turut menyoroti eskalasi tersebut dengan menyatakan keprihatinan atas meningkatnya ketegangan di Yaman. Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, menyerukan penahanan diri dan diplomasi demi menjaga stabilitas kawasan.
Konflik ini kembali menegaskan rapuhnya dinamika aliansi di Timur Tengah, meskipun negara-negara terkait memiliki kepentingan strategis yang sama. Di sisi lain, rakyat Yaman terus menanggung dampak perang berkepanjangan yang telah menciptakan salah satu krisis kemanusiaan terburuk di dunia.