Banyaknya Agenda Ekonomi di Tanah Air Berpeluang Memicu Terjadinya Gejolak Pasar

Daerah

Senin, 02 September 2024 | 00:00 WIB
Banyaknya Agenda Ekonomi di Tanah Air Berpeluang Memicu Terjadinya Gejolak Pasar

FT News – Banyaknya agenda ekonomi dalam sepekan ini diperkirakan sangat berpeluang memicu terjadinya gejolak pasar. Di awal pekan ini, data inflasi dan S&P global manufacturing (PMI) yang menunjukkan kinerja manufaktur di tanah air.

rb-1

Pengamat Ekonomi Sumatera Utara, Gunawan Benjamin mengatakan sayangnya data manufaktur tanah air pada bulan Agustus mengalami kontraksi di level 48,9. Dan lebih buruk dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang juga terkontraksi di level 49,3.

Menurutnya, data manufaktur tersebut akan sangat membebani kinerja pasar saham dan untuk data inflasi diproyeksikan tidak akan banyak memberikan pengaruh terhadap kinerja pasar keuangan secara keseluruhan.

Baca Juga: OJK Akan Kaji Aturan Penggunaan Dana IPO

rb-3

Dikarenakan data inflasi diproyeksikan akan melemah di kisaran 2,1 persen secara tahunan (YoY). Dan yang perlu diwaspadai selanjutnya adalah agenda ekonomi di AS yang akan dirilis dalam sepekan.

Seperti data yang menggambarkan kinerja manufaktur AS, ketenagakerjaan, tingkat pengangguran, klaim pengangguran, ditambah rilis data di tanah air lain seperti cadangan devisa. Pelaku pasar akan mewaspadai potensi di mana AS kian mendekati resesi namun disisi lainnya kian dekat dengan kemungkinan pemangkasan bunga acuan.

“Ada nuansa campur aduk dalam melihat agenda ekonomi selama sepekan ke depan. Yang bisa saja berujung pada koreksi di pasar keuangan,” katanya kepada FT News, Senin (02/09/2024).

Baca Juga: Harga Emas Antam Hari Ini, Senin 18 Agustus 2025

Pada sesi perdagangan pagi ini, sejumlah bursa di Asia diperdagangkan di zona merah. IHSG masih mampu di buka menguat di level 7.686. IHSG berpeluang bergerak dalam rentang 7.600 hingga 7.690 pada perdagangan hari ini.

Sementara itu, mata uang Rupiah terpantau mengalami pelemahan di level 15.460 per US Dollar. Pelemahan Rupiah terjadi disaat imbal hasil US Treasury 10 tahun mengalami kenaikan dan berada di atas 3,9 persen.

Rupiah berpeluang untuk bergerak dalam rentang 15.460 hingga 15.550 per US Dollar di awal pekan ini. Sementara harga emas, ditransaksikan turun di level 2.497 US Dollar per ons troy di sesi perdagangan pagi.

Tag Rupiah Harga Emas IHSG Pasar Keuangan

Terkini