Barcelona DRC Kongo: Kerja Sama Sponsorship Picu Kritik Tajam dari Pemerintah Swedia

Olahraga

Selasa, 05 Agustus 2025 | 13:17 WIB
Barcelona DRC Kongo: Kerja Sama Sponsorship Picu Kritik Tajam dari Pemerintah Swedia
Para pemain Barcelona. [Instagram]

Barcelona kembali menjadi sorotan, bukan karena aktivitas transfer pemain, melainkan keputusan kontroversial mereka menggandeng Republik Demokratik Kongo sebagai sponsor.

rb-1

Pemerintah Swedia bereaksi keras atas kesepakatan tersebut. Barcelona resmi menjalin kerja sama sponsorship dengan pemerintah Republik Demokratik Kongo (DRC) yang akan berlangsung selama empat tahun.

Lewat kesepakatan ini, klub raksasa Spanyol itu akan menerima dana senilai 44 juta Euro, yang akan digunakan untuk promosi pariwisata negara Afrika Tengah tersebut.

rb-3

Sebagai bagian dari kampanye promosi tersebut, slogan "DRC, The Heart of Africa" akan terpampang pada lengan jersey tim utama Barcelona selama kerja sama berlangsung.

Namun langkah ini justru memicu kontroversi di Eropa, khususnya dari pihak Swedia.

Pemerintah negara Skandinavia itu mempertanyakan sumber dana yang digunakan DRC untuk membiayai sponsorship sebesar itu.

Swedia Merasa Dana Bantuan Digunakan untuk Hal yang Tidak Prioritas

Menteri Kerja Sama Pembangunan Internasional dan Perdagangan Luar Negeri Swedia, Benjamin Dousa. [Instagram]Menteri Kerja Sama Pembangunan Internasional dan Perdagangan Luar Negeri Swedia, Benjamin Dousa. [Instagram]Menteri Kerja Sama Pembangunan Internasional dan Perdagangan Luar Negeri Swedia, Benjamin Dousa, secara terbuka menyampaikan kekecewaannya atas keputusan pemerintah DRC bermitra dengan Barcelona.

Menurutnya, ada kemungkinan bahwa dana sponsor tersebut berasal dari bantuan internasional yang disalurkan Swedia dan negara-negara Barat lainnya untuk mendukung program kemanusiaan di DRC.

"Saya ingin menekankan bahwa tidak satu sen pun dari uang Swedia boleh dibelanjakan untuk prioritas-prioritas seperti ini. Bantuan kami dialokasikan untuk paket makanan, vaksin, dan buku,” ujar Dousa, dikutip dari Football Espana.

Ia menegaskan bahwa Swedia tidak ingin dana bantuannya berakhir sebagai biaya promosi negara penerima di ajang sepak bola Eropa.

Swedia Sudah Gelontorkan 300 Juta Euro untuk DRC

Menteri Kerja Sama Pembangunan Internasional dan Perdagangan Luar Negeri Swedia, Benjamin Dousa. [Instagram]Menteri Kerja Sama Pembangunan Internasional dan Perdagangan Luar Negeri Swedia, Benjamin Dousa. [Instagram]Swedia diketahui telah menyalurkan bantuan senilai 300 juta Euro ke Republik Demokratik Kongo dalam empat tahun terakhir.

Dana tersebut difokuskan pada pengentasan kemiskinan, program kesehatan, dan pendidikan dasar.

Maka dari itu, langkah DRC menggandeng klub sebesar Barcelona dinilai melenceng dari kebutuhan prioritas rakyatnya. Sponsorship ini dianggap sebagai pengalihan dana yang berpotensi tidak transparan.

Profil Republik Demokratik Kongo: Miskin, Tapi Sponsori Klub Elit Eropa

Kontroversi ini makin panas karena kondisi ekonomi Republik Demokratik Kongo yang jauh dari kata sejahtera. Data terkini menunjukkan bahwa sekitar 73 persen penduduk Kongo hidup dalam kemiskinan ekstrem.

Lebih parah lagi, Transparency International menempatkan pemerintah DRC di peringkat ke-163 dari 180 negara dalam indeks korupsi global. Artinya, negara ini berada di jajaran terbawah dalam hal tata kelola pemerintahan yang bersih dan transparan.

Dengan latar belakang tersebut, keputusan DRC menyuntikkan dana puluhan juta Euro ke klub sepak bola seperti Barcelona dianggap tidak sensitif terhadap kondisi rakyatnya.

Kemarahan Swedia terhadap kerja sama Barcelona DRC Kongo bisa berujung serius. Dousa tidak menutup kemungkinan untuk mengevaluasi aliran bantuan ke negara-negara yang menyalahgunakan dana tersebut.

Meski belum ada keputusan resmi, pernyataan keras ini menjadi peringatan bahwa langkah-langkah pengawasan terhadap bantuan luar negeri akan semakin diperketat.

Tag Barcelona DRC Kongo kritik pemerintah Swedia terhadap sponsorship Barcelona kontroversi kerja sama Barcelona dan Republik Demokratik Kongo

Terkini