Beda dengan Gibran Rakabuming, Anies Baswedan Sebut Bonus Demografi Bisa Jadi Beban, Apa Maksudnya?

Nasional

Selasa, 22 April 2025 | 16:36 WIB
Beda dengan Gibran Rakabuming, Anies Baswedan Sebut Bonus Demografi Bisa Jadi Beban, Apa Maksudnya?
Mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan. [Dok Istimewa]

Anies Baswedan turut menyampaikan pandangannya terkait dengan bonus demografi yang akan dialami Indonesia pada tahun 2030 sampai 2045.

rb-1

Bila Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menyebut bonus demografi sebagai berkah untuk membawa Indonesia maju di masa depan, maka mantan Gubernur DKI Jakarta menyampaikan sebaliknya.

"Bonus demografi sering disebut sebagai pintu emas menuju Indonesia maju, tapi benarkah akan otomatis jadi berkah? Mari kita diskusikan dalam utas berikut," tulis Anies dalam cuitan di akun X miliknya seperti dilihat FT News, Selasa 22 April 2025.

Baca Juga: 1 Kata Anies Baswedan Usai Pamer Visi Misi Andai Ikut Pilkada Jakarta

rb-3

Anies menyampaikan di negeri ini, waktu tampak sedang berbaik hati. Kita tengah memasuki fase langka, yaitu bonus demografi. Usia produktif sedang memuncak, menawarkan gegap gempita akan masa depan.

"Tapi, di balik janji statistik itu, ada tantangan besar yang kerap luput dari sorotan," ungkapnya.

Mantan Capres yang maju di Pemilu 2024 ini mengingatkan kalau utas-nya ini bukan hendak menyiram air pada bara optimisme. Sebaliknya, ini adalah pengingat.

Baca Juga: Nanti Malam, Gibran Bertemu Prabowo

"Bahwa hanya bangsa yang menyadari ujian-ujian besarnya, yang akan mampu menata masa depannya. Janji kemerdekaan hanya bisa ditepati jika kita tahu jalan mana yang harus diluruskan," ungkapnya.

Menurut Anies, sering bonus demografi dianggap sebagai berkah otomatis. Seolah hadirnya usia produktif berarti kesejahteraan akan datang dengan sendirinya. Tapi usia produktif tak selalu berarti produktivitas.

"Yang terlihat adalah angka, yang tersembunyi adalah kelelahan kolektif," imbuhnya.

Anak muda kini, menurut Anies hidup dalam tekanan berlapis. Harus sukses cepat, menopang keluarga, mengatasi ketidakpastian kerja, dan membangun masa depan di tengah ruang hidup yang kian mahal.

"Mereka bukan hanya generasi yang tangguh, tapi generasi yang sibuk, dan generasi yang letih," ungkapnya.

Anak muda, masih Anies menyampaikan disebut penopang kemajuan, tapi siapa yang menopang mereka? Di balik label produktif, tumbuh fenomena senyap tekanan psikis, gangguan mental, dan rasa hampa. Bahkan bonus demografi bisa jadi beban.

"Dunia kerja menuntut kecepatan, tapi lupa menyediakan ruang untuk bernapas. Ini bukan bonus, tapi beban," ungkapnya.

Wapres Gibran Rakabuming Raka berbicara soal bonus demografi. [Instagram]

Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka berbicara tentang bonus demografi yang menjadi kekuatan Indonesia di masa depan.

Lewat unggahan video di akun media sosial instagramnya Gibran mengatakan kalau bonus demografi ini mencapai puncaknya pada tahun 2030-2045. Gibran lalu mengucapkan bonus demografi di Indonesia yang menjadi peluang untuk membawa Indonesia menjadi lebih maju.

"Sebuah kondisi yang terjadi hanya satu kali dalam sejarah peradaban di mana sekitar 208 juta penduduk kita akan berada di usia produktif. Di mana generasi produktif generasi muda memiliki proporsi yang lebih besar sehingga memiliki peran signifikan dalam menentukan arah kemajuan," katanya.

Tag Anies Baswedan Gibran Rakabuming Raka bonus demografi

Terkini