Begitu Kok Pengin Indonesia Juara, Mimpi Kali Yee…

KEGAGALAN Indonesia melangkah ke final Piala AFF 2022 meninggalkan luka mendalam bagi publik sepakbola tanah air. Betapa tidak, di tengah harapan masyarakat yang begitu tinggi, ternyata tim Merah Putih tak dapat mewujudkan target serta memuaskan pendukungnya.

Indonesia harus tersingkir dari babak empat besar setelah ditekuk Vietnam dengan agregat 0-2 dalam dua pertemuan, setelah pada semifinal pertama bermain seri tanpa gol (0-0). Harapan untuk mengulang sukses ke final AFF 2020 pun sirna.

Indonesia pantas kandas dari Vietnam. Dari lima tim yang dihadapi hanya Thailand dan Vietnam lah lawan sesungguhnya dan terberat buat Indonesia. Berbeda dengan tiga lawan sebelumnya – Kamboja, Brunei, dan Filipina – yang cenderung mudah ditaklukkan walau ada perlawanan, Thailand dan Vietnam adalah tim kuat.

Keduanya berjaya di Asia Tenggara. Selain sudah merasakan juara Piala AFF, mereka juga pemegang beberapa kali medali emas sepakbola SEA Games. Sangat pantas jika Thailand dan Vietnam yang akhirnya melaju ke final Piala AFF kali ini.

Indonesia boleh iri dengan perkembangan pesat yang diperlihatkan Vietnam. Sejak ditangani Park Hang-seo Vietnam menjelma sebagai tim yang kuat. Tak butuh waktu lama bagi Park untuk menunjukan hasil kerjanya. Tak berlebihan menyebut DNA pelatih berusia 65 tahun itu adalah DNA juara.

Sejak dipercaya sebagai pelatih kepala tim nasional Vietnam pada September 2017 pelatih asal Korsel yang langsung bertugas di tim U-23 Vietnam yang disiapkan mengikuti Piala Asia U-23 di China tahun 2018.

Hasilnya, tim besutan Park sukses menembus final. Sayangnya di final mereka kalah dari Uzbekistan. Phan Van Duc, Vu Van Thanh, Nguyen Quang Hai, dan Doan Van Hau adalah pemain-pemain tim U-23 Vietnam yang masih menjadi andalan Park di Piala AFF 2022 ini.

Masih di tahun yang sama sukses Park berlanjut dengan mengantarkan Vietnam merebut juara Piala AFF 2018 untuk kedua kalinya. Penantian selama 20 tahun, setelah pertama kali juara AFF pada 1998, berujung kesuksesan usai mengalahkan Malaysia di final.

Setahun berselang (2019) Park unjuk gigi lagi. Di arena sepakbola SEA Games yang berlangsung di Manila, Filipina, Vietnam berhasil merebut emas setelah mengalahkan Indonesia di final.

Berikutnya, pada ajang yang sama dua tahun kemudian, Park sukses kembali merebut emas sepakbola SEA Games 2021 di Hanoi dua kali berturut-turut usai mengalahkan Thailand.

Vietnam di bawah Park juga mencatatkan diri sebagai satu-satunya wakil Asia Tenggara yang berhasil melangkah hingga putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia. Kendati hanya menempati posisi juru kunci dan kalah bersaing dengan Jepang, Saudi Arabia, dan Australia, torehan Vietnam terbilang spektakuler.

Kini satu lagi tugas Park di penghujung kontraknya bersama tim nasional Vietnam, yakni mengantarkan timnya menjuarai Piala AFF 2022 untuk ketiga kalinya.

Sebuah pencapaian yang sangat luar biasa dari seorang pelatih sekelas Park Hang-seo. Namun, dibalik kehebatan Park meracik tim nasional Vietnam, tentu dia tak berdiri sendiri. Park hanya mengolah materi yang sudah tersedia menjadi satu kesatuan yang solid dan tangguh.

BACA JUGA:   Ledakan Tewaskan 32 Orang Ketika Lagi Salat di Masjid

Keberhasilan Park tak bisa dilepaskan dari keberhasilan Federasi Sepakbola Vietnam (VFF) dalam melakukan pembinaan dan mengangkat level kompetisi di Vietnam.

“Saya menyambut baik langkah maju dari VFF dalam mendorong profesionalitas turnamen-turnamen domestik, meningkatkan level kompetisi, serta menciptakan lebih banyak kesempatan bagi tim-tim muda untuk berinteraksi dengan lingkungan internasional,” kata Sheikh Salman, Presiden Konfederasi Sepakbola Asia (AFC) dalam sebuah kesempatan, November tahun lalu.

Salman memuji habis kemajuan pesat sepakbola Vietnam yang dibuktikan dengan berbagai torehan prestasinya. Semua pencapaian Vietnam tak terlepas dari visi dan misi VFF.

Kini, buat Indonesia, situasinya seakan bertambah pelik. Di saat kita belum mampu menandingi Thailand, Vietnam langsung menyalip. Bertambahlah “PR” buat Indonesia.

Melihat fakta-fakta tersebut rasanya tak perlu malu buat Indonesia untuk meniru apa yang telah dibuat Vietnam. Sebelum Vietnam muncul sebagai kekuatan yang kini mulai sulit ditandingi, Indonesia selalu menjadikan Thailand sebagai target untuk ditaklukkan.

Indonesia punya pelatih yang juga berasal dari Korsel, yakni Shin Tae-yong (STY). Namun, soal prestasi, STY tidak sementereng Park. Park lebih hebat dari STY.

Dengan gagalnya STY mengantarkan Indonesia melaju ke final maka pupus sudah harapan untuk merebut juara Piala AFF pertama kalinya.

PR STY masih begitu banyak. Untuk menghadirkan tim nasional yang hebat dan solid STY tidak bisa bekerja sendiri. Indonesia beda dengan Vietnam. Vietnam punya sumber daya manusia yang bagus. Tidak seperti Indonesia, VFF punya keseriusan yang tinggi membangun sepakbola Vietnam.

Jujur saja Federasi Sepakbola Indonesia (baca: PSSI) hanya jago diteori dan janji. Mengurus kompetisi saja masih acak-acakan. Belum lagi soal pembinaan pemain usia muda dan wadah buat mereka. Jauh panggang daripada api.

Kegagalan di Piala AFF 2022 menjadi jawaban dari masih tidak becusnya PSSI membenahi sepakbola Indonesia.

Kelemahan-kelemahan menata manajemen organisasi PSSI makin terlihat tatkala pemimpinnya memiliki agenda tersembunyi. Bukan rahasia lagi jika Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan atau Iwan Bule punya misi lain di luar sepakbola, yakni mengincar kursi gubernur Jawa Barat.

Sejatinya Iwan Bule bisa belajar dari ketua umum PSSI sebelumnya, Eddy Rachmayadi, yang kini sudah menjadi gubernur Sumatera Utara. Bisa dilihat apa yang telah dibuat Eddy selama mengurus PSSI? Nothing. Dia hanya ingin menjadikan jabatan di PSSI sebagai batu loncatan saja. Makanya jangan heran kalau PSSI di bawah kepemimpinannya biasa-biasa saja jika tidak ingin dikatakan gagal total.

Jika sudah begini dan begini terus situasinya, maka jangan harap sepakbola Indonesia di bawah Iwan Bule akan maju. Jangan harap pula ada perbaikan di tubuh PSSI.

Begitu kok pengin sepakbola Indonesia jadi juara.

Mimpi kali yee…

 

Artikel Terkait

Hasil Survei: Khofifah-Emil Unggul di Pilkada Jatim

FT News – Lembaga Survei Poltracking Indonesia merilis survei...

NPWP Bocor, Jokowi: Terjadi Juga di Negara Lain

FT News – Presiden Joko Widodo (Jokowi) merespons dugaan...

Balas Istana, PDIP: Jet Pribadi, Itu Perjalanan Kebangsaan

FT News – Ketua DPP PDI Perjuangan, Said Abdullah...

Bjorka Kembali, Kali Ini Data NPWP Jokowi Bocor

FT News – Peretas yang sempat membuat geger Indonesia...

PON XXI Kembali Bermasalah, Kini Kaca Venue Basket Pecah

FT News - Rentetan permasalahan sudah terjadi sepanjang penyelenggaraan Pekan...