Lifestyle

Benarkah Dompet Warna-warni Tabu Digunakan di Tahun Ular Kayu? Ini Penjelasan Master Feng Shui

06 April 2025 | 19:53 WIB
Benarkah Dompet Warna-warni Tabu Digunakan di Tahun Ular Kayu? Ini Penjelasan Master Feng Shui
Ilustrasi/Foto: Rachel Claire, pexels.com

Master Feng Shui Gunadi Lie mengingatkan agar tidak menerima atau pun mempercayai begitu saja informasi-informasi yang disampaikan pihak tertentu terkait pemaknaan Feng Shui. Hal ini disampaikan Master Gunadi lantaran maraknya berita-berita yang terkait Feng Shui yang menurutnya tidak tepat.

rb-1

Misalnya saja soal warna-warni yang dikabarkan ‘pantang’ atau tidak disukai Ular Kayu (tahun 2025). Warna-warni ‘tabu’ itu disebut membawa ‘ciong’ bagi pemakainya.

Contoh lainnya adalah terkait tanda-tanda tertentu yang diberikan benda-benda tertentu yang memberi sinyal negative.

Baca Juga: Feng Shui! 10 Tanaman Pembawa Sial, Jangan Jadikan Hiasan Rumah

rb-3

Menurut Master Gunadi, bicara soal warna-warni yang digunakan oleh seseorang di tahun Ular Kayu, tidak bisa digeneralisir begitu saja. Misalnya, tidak boleh warna merah, tidak boleh warna hitam, dll. “Warna itu sangat personal, dan bisa jadi berbeda setiap orang. Tidak bisa digeneralisir dan menyebut bakal ciong. Itu adalah info yang menyesatkan, hoaks,” ungkap Gunadi Lie.

Berikut ini Master Gunadi Lie memberi beberapa contoh hal-hal yang dikabarkan Tabu.

1.Kucing Melambai di Toko — Tabu atau Simbol Keberuntungan?

Baca Juga: Terlanjur Punya Rumah Tusuk Sate? Ini Cara Mengatasi Energi Buruk-nya!

Sebagian orang menganggap kucing melambai di toko sebagai tabu, tapi sebagian lainnya justru percaya itu simbol hoki besar.

Master Gunadi menjelaskan, boneka kucing melambai dikenal dengan nama Maneki Neko atau ‘kucing pemanggil keberuntungan’. Maneki Neko ini banyak terdapat di toko-toko Asia, terutama di Jepang dan Cina.

Maneki ini berciri; tangan kanan melambai = menarik kekayaan, Tangan kiri melambai = menarik pelanggan, Warna emas = rezeki, putih = kemurnian, hitam = pelindung. “Maneki ini digunakan sebagai symbol pembawa keberuntungan sehingga banyak dipasang di berbagai toko, dll,” jelas Master Gunadi.

Foto: RDNE Stock project, pexels.com

Ternyata ada arti lain dari ‘Kucing Melambai’ yakni Energi tidak Stabil.

“Dalam beberapa tradisi Feng Shui yang lebih konservatif, kucing melambai (terutama jika hidup/bukan patung) justru dianggap pertanda tidak stabil atau memanggil energi asing,” papar Master Gunadi.

Lalu, kenapa jadi tabu?

Ada yang percaya, gerakan melambai berulang sama dengan “memanggil roh” atau “mengusir” sesuatu, bukan mengundang keberuntungan.

Jika kucing nyata duduk di depan toko dan melambai dengan kaki depannya, itu dianggap sebagai pertanda ada energi Yin atau “tamu tak terlihat” yang sedang lewat. “Kucing yang melambai terus-menerus sendirian, dianggap seperti mendeteksi sesuatu yang tak tampak manusia,” tambahnya.

Ini sering dikaitkan dengan, toko yang sepi tanpa sebab, rezeki yang “naik-turun” tidak stabil, pelanggan hanya “melihat tapi tak membeli”.

Warna-warni dompet/Foto: MOISES RIBEIRO, pexels.com

2.Tabu Warna Dompet di Tahun Ular

Penjelasan:

Ada anggapan bahwa warna dompet tertentu—misalnya warna hitam atau merah—tidak seharusnya digunakan di tahun ular, karena dipercaya bisa mengganggu aliran energi rezeki.

Logikanya terkesan tidak konsisten karena warna dompet umumnya hanyalah preferensi estetika dan tidak memiliki pengaruh langsung pada keuangan seseorang.

Contoh:

Dompet Hitam: Di tahun ular, beberapa praktisi feng shui menyarankan agar tidak menggunakan dompet hitam karena dianggap “menarik” energi negatif.

Dompet Merah: Sebaliknya, ada juga yang menyebut merah sebagai warna yang terlalu “berani” dan bisa menyebabkan konflik keuangan di tahun ular.

Dompet dengan campuran warna: Bahkan, kombinasi warna tertentu (misalnya hijau dan kuning) juga dihindari karena dianggap tidak selaras dengan energi tahun ular, meskipun secara praktis tidak ada kaitannya dengan keberuntungan finansial.

3.Tabu Menempatkan Benda Bulat di Sudut Rumah

Penjelasan:

Salah satu kepercayaan feng shui menyatakan bahwa menaruh benda bulat—seperti bola atau patung—di sudut ruangan akan “menggulung” energi yang baik keluar dari rumah.

Secara ilmiah, benda apa pun yang ditempatkan di ruangan tidak memiliki kemampuan untuk mengubah “aliran energi” kecuali dilihat dari segi estetika atau kenyamanan psikologis saja.

Contoh:

Bola dekoratif: Dilarang diletakkan di sudut ruang tamu, karena dianggap menghambat arus energi positif meskipun kenyataannya hanya akan membuat ruangan terasa sepi.

Patung bulat: Dikatakan bisa “mengumpulkan” energi buruk jika diletakkan di sudut, padahal letaknya lebih kepada preferensi dekoratif dan pencahayaan ruangan.

Vas bunga berbentuk bundar: Beberapa panduan feng shui menyarankan untuk menghindarinya di area sudut, meskipun penempatan itu sama sekali tidak mengubah kenyamanan atau fungsi ruangan.

4.Tabu Penggunaan Cermin di Depan Pintu Masuk

Penjelasan:

Ada kepercayaan bahwa meletakkan cermin secara langsung menghadap pintu masuk bisa “memantulkan” energi baik keluar dari rumah.

Namun, secara praktis, cermin hanya memantulkan cahaya dan tidak memiliki dampak nyata pada “energi rezeki” atau keberuntungan.

Foto: Vincent Rivaud, pexels.com

Contoh:

Cermin besar di ruang tamu: Dinasehati untuk diposisikan tidak langsung menghadap pintu, karena diklaim akan “membuang” rezeki.

Cermin di lorong depan: Dianggap dapat menggandakan masalah atau konflik, padahal secara desain interior sering digunakan untuk memperbesar ruang secara visual.

Cermin kecil di pintu masuk: Bahkan jika hanya kecil, tabu ini sering diterapkan oleh sebagian orang yang takut kehilangan keberuntungan, meskipun tidak ada dasar logisnya.

Foto: Andrea Davis, pexels.com

5.Tabu Menaruh Tanaman Berduri di Pintu Utama

Penjelasan:

Ada anjuran agar jangan menaruh tanaman dengan duri tajam di area pintu utama, karena dipercaya bisa “menyakiti” energi masuk.

Padahal, tanaman berduri hanyalah varian alami yang punya keunikan tersendiri, dan banyak pula yang percaya bahwa tanaman dengan duri justru bisa menjadi pelindung dari energi negatif.

Contoh:

Kaktus di dekat pintu: Beberapa feng shui tradisional menyarankan untuk tidak menaruh kaktus karena dianggap “menyemburkan” energi buruk, padahal kaktus juga sering dianggap simbol perlindungan.

Tanaman berduri lainnya: Seperti euphorbia atau pohon berduri kecil yang ditempatkan di pintu utama, dianggap bisa mengusir energi positif, meskipun secara ilmiah hanya memengaruhi estetika.

Penempatan pot berduri di teras: Dipandang sebagai penghalang keberuntungan, padahal bisa jadi hanya memberi kesan modern dan berbeda dalam desain eksterior.

Secara keseluruhan, contoh-contoh tabu feng shui di atas menunjukkan betapa kepercayaan dalam feng shui terkadang bisa mengandalkan simbolisme yang abstrak dan tidak selalu logis jika ditinjau dari sudut pandang rasional.

Namun, bagi banyak praktisi, nilai psikologis dan simbolis tersebut tetap penting dalam menciptakan suasana yang harmonis dan mendukung kesejahteraan mereka.***

Tag Feng Shui