Biodata dan Profil Helmy Yahya Kini Kepala BP Rebana yang juga Komisari BJB

Ekonomi Bisnis

Minggu, 14 September 2025 | 22:21 WIB
Biodata dan Profil Helmy Yahya Kini Kepala BP Rebana yang juga Komisari BJB
Helmy Yahya

Karier presenter kondang Helmy Yahya kembali moncer. Setelah pada April 2025 lalu dia diangkat menjadi Komisaris Independen Bank BJB, kini ia kembali mendapat tugas baru Kepala Pelaksana Badan Pengelola (BP) Rebana menggantikan Bernardus Djonoputro. Penunjukkan Helmy Yahya ini dilakukan oleh Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi (KDM).

rb-1

Apa itu Rebana?

Rebana merupakan akronim dari wilayah-wilayah yang meliputi Cirebon, Patimban, dan Kertajati, serta daerah-daerah lainnya seperti Subang. Jadi nantinya Helmy Yahya akan menjadi kepala pengelola dari daerah-daerah tersebut.

Baca Juga: Sempat Dijodohkan Netizen, Sherly Tjoanda Akui Dedi Mulyadi Sosok Friendly

rb-3

Dikutip dari akun Instagram Helmy Yahya disebutkan, ishakchandraa menulis, “Rebana punya potensi jadi pusat pertumbuhan ekonomi baru Indonesia. Tapi Helmy Yahya sebagai Kepala BP Rebana harus hadapi banyak tantangan: birokrasi, infrastruktur, SDM, masalah tanah, fungsi bisnis yang belum jelas, hingga resistensi sosial.”

“Tapi tantangan terbesar saat ini: BP Rebana belum punya fungsi bisnis yang jelas. Tanpa fungsi bisnis, Rebana bakal terus bergantung ke birokrasi & APBN.

Baca Juga: Biodata dan Karier Politik Helmy Yahya, Diangkat Jadi Komisaris Independen Bank BJB

Solusinya? Bentuk SPV, dorong jadi BLU/BUMD, dan ciptakan One Stop Business Desk.

Dengan itu, Rebana bisa gesit closing deal, punya sumber pendapatan sendiri, dan benar-benar jadi motor investasi. 💡”

“Kalau semua ini dijalankan, Rebana bisa jadi game changer yang benar-benar berdampak. 💡”

Berikut ini biodata dan profil Helmy Yahya, mantan Dirut TVRI. Ia sempat kuliah di IPB seangkatan Said Didu, namun keluar dan pindah ke STAN (Sekolah Tinggi Akuntansi Negara). Latar belakang Pendidikan ini juga membuat banyak orang yakin kalau politisi PSI ini cukup mumpuni di bidang ekonomi.

Berikut Profil lengkapnya, dilansir Wikipedia.

Helmy Yahya (Instagram)Helmy Yahya (Instagram)

Helmy Yahya lahir dari keluarga anak pedagang kaki lima di Palembang. Ia merupakan anak terakhir dari 9 bersaudara dari pasangan H.M. Yahya Matusin dan Hj. Komariah Yahya. Helmy merupakan adik kandung dari Tantowi Yahya. Ia merupakan lulusan terbaik SD Negeri 115 Palembang pada 1975, SMP Negeri 2 Palembang pada 1978, dan SMA Negeri 1 Palembang pada 1981.

Helmy tercatat sebagai lulusan SMA peringkat 5 tertinggi nasional sehingga diterima masuk Institut Pertanian Bogor tanpa tes melalui program Perintis 2. Di sana ia seangkatan dengan Said Didu dan Bustanul Arifin.

Setelah dua bulan berkuliah, ia memutuskan untuk mengikuti seleksi dan lulus di Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (kini bernama PKN STAN) agar menjamin biaya hidup selama berkuliah. Setelah menerima gaji pertamanya sebagai mahasiswa ikatan dinas pada tahun kedua berkuliah, pada hari berikutnya ayahnya meninggal dunia.

Pada 1984, ia lulus program Diploma III dan diikuti dengan lulus program Diploma IV pada 1990. Pada 1990, dengan beasiswa Bank Dunia ia melanjutkan pendidikan Master of Professional Accounting (MPAcc) di Universitas Miami dan lulus pada 1992.

Berkarier di Kementerian Keuangan dan Mengundurkan Diri sebagai PNS

Sebagai lulusan STAN, Helmy sebenarnya adalah seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) Widyaiswara atau pengajar di Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan dan Kementerian Keuangan Indonesia. Setelah 24 tahun berkarier sebagai birokrat, ia mengundurkan diri sebagai PNS untuk maju dalam kontestasi politik pada 2008.

Ia tercatat empat kali mengikuti ajang pemilihan umum. Dalam pemilihan umum kepala daerah (pilkada) Provinsi Sumatera Selatan 2008 sebagai calon wakil gubernur, ia mengalami kekalahan mendampingi petahana Syahrial Oesman. Kemudian di Pilkada Kabupaten Ogan Ilir 2010 dan 2015, Helmy mencalonkan diri sebagai calon bupati namun juga belum mencapai hasil seperti yang diinginkannya.

Pada Pileg 2024, Helmy Yahya juga mengikuti Pemilihan Legislatif DPR RI untuk Dapil Sumatera Selatan melalui Partai Solidaritas Indonesia.

Namun dari empat pemilihan umum belum ada yang mencapai apa yang diinginkannya.

Raja Kuis Indonesia

Helmy Yahya dikenal sebagai "Raja Kuis Indonesia" setelah Ani Sumadi karena banyak melahirkan acara kuis di Indonesia yang melegenda dan beliau juga dijuluki sebagai "Raja Reality Show" karena telah membuat banyak Reality Show di berbagai TV Nasional di Indonesia.

Dalam dunia televisi, Helmy Yahya telah meraih 26 Panasonic Gobel Awards baik sebagai presenter maupun sebagai creator dan produser. Ia juga merupakan salah satu Orang Indonesia yang mengantongi sekitar 30 Rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) dan 1 Rekor Dunia kategori Kuis Terlama melalui program 24 Hour Quiz.

Tak hanya itu, Helmy Yahya pun dikenal sebagai Event Organizer yang handal karena telah berhasil memimpin penyelenggaraan event-event besar nasional termasuk acara Pembukaan dan Penutupan Pekan Olahraga Nasional 2004 di Palembang, SEA Games 2011 di Jakarta–Palembang, dan Pekan Olahraga Nasional 2012 di Riau.

Kini Helmy Yahya dikenal sebagai seorang Creator Digital di YouTube dan TikTok dengan membahas hal seputar isu-isu sosial, kisah inspiratif, bisnis, dan konten-konten edukasi yang menarik, serta di kegiatan yang lain ia juga memimpin berbagai macam bisnis dan mengisi seminar terkait bisnis sehingga dikenal sebagai Business Coach dan oleh karena itu Majalah Forbes Indonesia menganugerahi Helmy Yahya sebagai Top 10 Digital Content Creator 2020.

Pada tahun 2009 dan 2010, ia mendirikan lembaga kursus Helmy Yahya Broadcasting Academy di Bandung, Surabaya, dan Jakarta.

Pada 29 November 2017, Helmy Yahya dilantik sebagai Direktur Utama Televisi Republik Indonesia (TVRI) periode 2017-2022. Namun pada 16 Januari 2020 ia diberhentikan dengan hormat oleh Dewan Pengawas TVRI, sebelum menyelesaikan tugasnya.

Tangan Dingin Helmy Yahya di TVRI

Meski memimpin TVRI hanya dalam waktu 2 tahun 57 hari telah berhasil membuat TVRI kembali ditonton pemirsa dengan catatan naik dari peringkat terakhir (juru kunci) ke peringkat 8 Nasional serta sukses membawa 3 Program TVRI masuk ke dalam peringkat 10 Besar salah satunya masuk dalam peringkat 1.

Ia berhasil membawa perubahan yang besar untuk TVRI sehingga untuk pertama kalinya TVRI meraih penghargaan Panasonic Gobel Awards dan Adam Malik Award di tahun 2018 serta penghargaan Piala Presiden untuk Film Pendek Dokumenter berjudul Jelajah Kopi serta penghargaan international untuk film pendek dokumenter. Helmy Yahya dapat juga dijuluki Bapak Perubahan TVRI karena ia lah yang mencetuk perubahan logo TVRI, alat dan program lainnya.

Helmy juga dikenal aktif menulis buku bisnis, diantaranya yang telah terbit ialah Business Primbon, Who the Hell Are You, Breaking The Wall, Connect The Dots, dan pada tahun 2022 ia bersama tim mengabadikan hasil risetnya tentang Pengeliling Dunia Pertama ternyata Bukan Magellan melainkan seorang pelaut Indonesia bernama Enrique yang kala itu dibawa oleh Magellan untuk dijadikan navigator armadanya ke pulau Maluku.

Pada 9 September 2025, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengangkat Helmy Yahya sebagai Kepala Pelaksana Badan Pengelola (BP) Rebana menggantikan Bernardus Djonoputro. Selain sebagai Kepala Pelaksana BP Rebana, Helmy Yahya juga merupakan Komisaris Independen Bank BJB.***

Tag Helmy Yahya Komisaris Independen Bank BJB Kepala BP Rebana

Terkini