Helmy Yahya Ungkap Pertemuan dengan Willie Salim Soal Masalah Rendang 200 Kg di Palembang
Lifestyle
.png)
Presenter sekaligus Ketua Asosiasi Konten Kreator Seluruh Indonesia (AKKSI), Helmy Yahya mengungkap pertemuannya dengan Willie Salim soal konten masak rendang 200 Kg di Palembang.
Dalam pertemuan itu, Helmy Yahya mengaku kalau Willie Salim akhirnya meminta maaf jika pernyataannya menyinggung masyarakat Palembang termasuk beras di tanah rantau.
Mendengar permintaan maaf, Helmy Yahya sebagai warga Palembang merasa tersinggung, dan sakit hati dengan pernyataan Willie Salim itu.
Baca Juga: Dokter Tompi Saran ‘Si Anak Manja’ Lady Aurellia Di-DO dari Unsri
"Saya betul-betul menekankan bahwa pantas kami itu tersinggung ya dan banyak sekali orang-orang Palembang baik di sana maupun di rantau yang merasa tersinggung, yang merasa tersakiti, akibat video konten yang dibuat demikian tidak bertanggung jawab," kata Helmy Yahya dalam akun instagram pribadinya dikutip pada Senin (24/3/2025).
Helmy Yahya mengaku kalau ia sempat menyampaikan rasa kekecewaan terhadap kepada Willie Salim.
Salah satunya yakni masalah persiapan membuat konten masak rendang 200 kg di Benteng Kuto Besak, Palembang.
Baca Juga: Rumah Mewah Dokter Koas Lady Aurellia Jadi Sorotan, Apa Pekerjaan Ayah dan Ibu?
"Saya katakan kamu boleh mengatakan bahwa kamu persiapannya tidak matang. Nah. persiapan tidak matang itu menunjukkan gagal membuat perencanaan. Gagal membuat perencanaan itu sama saja dengan merencanakan kegagalan. Itu biasa sehari-hari, dalam bisnis juga," jelas Helmy Yahya.
"Kadang-kadang karena kita perencanaannya tidak matang atau gagal, itu mengakibatkan kerugian. Kalau kerugian bagi diri sendiri it's okay, tetapi ini kerugian bagi satu masyarakat besar, masyarakat Palembang," lanjut Helmy Yahya.
Mendengar pernyataan dari Helmy Yahya, konten kreator berusia 22 tahun itu menyadari kurangnya persiapan untuk menyiapkan rendang ratusan kilogram tersebut.
Helmy kemudian mengingatkan jargon Bang Napi tentang kejahatan itu bukan hanya karena niat, tapi adanya kesempatan.
"Willie Salim sudah membuat kesempatan orang untuk mengambil. Kenapa rendangnya dimasak? Kenapa tidak pindang? Kenapa tidak pempek yang lebih cepat. Dimasaknya kan habis berbuka, jadi orang tidak lama nunggu," ucap Helmy Yahya
"Kenapa ditinggal? Ya salah kalau ada barang ditinggal di tengah kerumunan itu ada satu orang yang ambil, yang salah adalah orang yang melakukan pembiaran," tambahnya.
Helmy Yahya menghargai pengakuan Willie Salim yang menyebut konten itu bukan rekayasa, meksipun dia menilai settingan.
"Jadi kamu boleh mengaku ada setting-an atau tidak ya menurut saya ini setting-an, menurut saya. Ini kan mainan saya dulu, saya tahu betul dulu kita rencanakannya secara matang. Dan, saya sarankan dia untuk minta maaf secara tulus kepada satu masyarakat besar," tegas Helmy.
"Saya sebagai Ketua Asosiasi Konten Kreator Indonesia ingin mengajak kepada content creator, tolonglah pertimbangkan bahwa apa yang kita buat konten itu bisa merugikan banyak orang, tolong hati-hati. Semoga kita semua bisa mengambil hikmahnya," tutur Helmy.
Sebagai informasi, viral di media sosial aksi Willie Salim dan tim berniat membagikan daging rendang sebanyak 200 kilogram kepada warga Palembang. Pembagian diharapkan dapat berjalan rapi dan tertib, malah di luar rencana Willie.
Saat rendang ingin dibagikan ke warga, Willie menemukan sudah tak tersisa daging rendang di kuali besar. Di situlah muncul narasi 'daging hilang' dan opini masyarakat tentang warga Palembang berkembang di media sosial.
Akibatnya, Willie Salim kini dipolisikan ke Polda Sumsel oleh kantor hukum Ryan Gumay Lawfirm dengan nomor perkara LP LAP-20250322-3F227. (Selvianus Kopong Basar)