Buntut Dugaan Pemalakan Rp5Triliun, Wagub Dimyati Ngamuk: Jangan Sok jagoan, Sok Preman! Saya Minta Polisi Tangkap
Daerah

Aksi oknum Kadin Cilegon dan ormas tertentu bikin marah besar Achmad Dimyati Natakusumah, Wakil Gubernur Banten. Betapa tidak, di Tengah situasi ekonomi seperti Sekarang, pemerintahan Banten yang tengah berjuang menggaet investor, malah usahanya dirusak oleh segelintir oknum tidak bertanggung jawab.
Kekesalan dan kegeraman Dimyati diungkapkannya secara blakblakan saat diwawancarai wartawan yang meminta pendapatnya tentang aksi oknum Kadin Cilegon dan ormas yang diduga memalak investor asing asal China, Chandra Asri, baru-baru ini.
Aksi ‘premanisme’ di Banten ini juga bikin marah pemerintah pusat, juga Kadin Pusat. Polisi saat ini tengah mengusut kasus ini. “Jangan sok jagoan, jangan sok preman di tanah Banten ini. Saya ingatkan sekali lagi cabut itu omongannya,’ tegas Dimyati.
Baca Juga: Biodata Wagub Banten Achmad Dimyati Natakusumah, Berencana Bawa Anak Nakal ke Barak Militer
“Ini sama saja ngeledek saya. Menghina saya. Kalau ada orang-orang tertentu mengatasnamakan organisasi, NGO, profesi, itu sama aja nantang saya. Saya ga mau ditantang begitu,” tambah Dimyati dengan gusar. Secara terus terang dia mengatakan sangat geram dengan kelakuan oknum tersebut.
Sebagaimana diketahui, dikutip dari FTNews (14/5/2025), Jagat media sosial mendadak dihebohkan dengan beredarnya video yang menunjukkan sejumlah oknum pengurus Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Cilegon, bersama pengurus serikat buruh dan perwakilan sejumlah organisasi masyarakat (ormas), meminta jatah proyek senilai Rp 5 triliun kepada kontraktor asal Tiongkok, Chengda Engineering Co. Ltd. Permintaan tersebut terkait proyek pembangunan fasilitas Chandra Asri Alkali.
Dalam video yang viral tersebut, tampak para oknum bersikeras menuntut agar keseluruhan proyek digarap oleh pengusaha lokal, meskipun pihak Chengda Engineering telah menyatakan bahwa Kadin Cilegon perlu membuktikan kelayakan dan kapabilitasnya terlebih dahulu sebelum dapat terlibat dalam pengerjaan proyek strategis itu.
Dimyati menegaskan, bukan hak mereka melakukan pemaksaan seperti itu. Investasi itu ada manfaatnya dan memiliki dampak multiplayer yang positif bagi Banten dan kesejahteraan Masyarakat. “Pendapatan daerah juga menumbuhkan lapangan pekerjaan. Kalau tidak ada investasi, bagainaman nasib Banten ini. Ini yang saya minta untuk dijaga, tolong!”
Pihaknya, lanjut Dimyati, Tengah berusaha merangkul investor dan sejumlah investor dari berbagai negara sudah mendekat seperti Korea Selatan, Jepang, Eropa, Amerika, dll. Mereka berniat berinvestasi di Indonesia, di antaranya di Banten, karena dinilai aman dan tertib.
“Nah ada kejadian seperti ini. Kok ada preman? Minta sekian triliun sekian triliun, saya geram!” Katanya kesal.
Terkait masalah ini, pihaknya ikut menangani, Langkah awal adalah meminta keterangan Candra Asri. “Nanti dari keterangan tersebut kita lihat, apakah ada pengancaman atau bertindak berlebihan. Kita akan minta kepolisian untuk tangkap segera. Kita sikat,” katanya.***