Cawagub Suswono Usul Dana CSR untuk Bangun Kampung Warga, Jiplak Konsep Ahok

FT News – Calon Wakil Gubernur Jakarta dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus, Suswono, berencana memanfaatkan dana corporate social responsibility (CSR) dalam pembangunan kota Jakarta.

Penggunaan dana CSR ini serupa dengan yang dilakukan pada pada era Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

“CSR itu kan memang bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan. Menurut saya itu sangat bagus, kalau yang penting tepat sasaran,” katanya kepada wartawan, Selasa (10/9).

Politikus PKS ini mengusulkan gagasan tersebut guna di kolaborasikan dengan pasangannya, Ridwa. Kamil.

Suswono
Suswono. Foto: Istimewa

 

Ia mengusulkan, nantinya perusahaan pemberi dana akan mengelola lingkungan masyarakat guna meningkatkan produktivitas dan menciptakan lapangan kerja baru.

“Nah misalnya nanti ada kampung BNI, mungkin ada kampung BRI, ada nanti kampung BSI, itu dari kalangan Bank, atau mungkin nanti kampung apa-apa ya yang sangat spesifik, jadi mereka nanti punya binaan-binaan kelurahan-kelurahan tertentu mungkin sangat bagus kalau CSR-CSR ini diarahkan kepada yang produktif ya,” terangnya.

Terkait kritik yang akan muncul saat gagasan terealisasikan, mantan Menteri Pertanian era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini, menegaskan perlunya komunikasi dan uji publik sebelum implementasi.

Bakal Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Ridwan Kamil-Suswono, di DPP Partai Gerindra, pada Jumat (23/8/2024) (Foto: FTNews / Adinda Ratna Safira)

 

“Ya tentu semua akan dikomunikasikan, makanya sebelum diimplementasikan Kita kan ada semacam uji publik ya, mendengar, mungkin dari teman-teman buruh, ya kan apa baiknya kalau misalnya perusahaan itu dana CSR-nya besar tapi buruhnya nelangsa misalnya,” jelasnya.

Suswono berharap bahwa CSR dapat diarahkan pada upaya produktif untuk membantu mengatasi masalah seperti pengangguran dan daya beli yang menurun di Jakarta.

“Intinya semua program-program yang untuk masyarakatan kita juga mendengar ya apa kebutuhan real masyarakat dan juga yang terkait ya, stakeholder yang terkait juga kita dengar supaya jangan sampai ada aspek sosial yang lain,” ujarnya.

Artikel Terkait