Waspada Para Pengguna Jasa Joki! 3 “Penyakit” Ini akan Menghampiri

FTNews – Fenomena penggunaan jasa joki sudah menjadi hal yang “lumrah” dalam sistem pendidikan di Indonesia. Bahkan juga di dalam kalangan akademisi.

Tekanan akademik yang besar, ditambah lagi dengan standar yang ketat dari perguruan tinggi menyebabkan mereka untuk mengambil jalan pintas tersebut.

Akan tetapi, hal tersebut menjadi permasalahan dalam integritasnya sebagai akademisi. Di mana, seharusnya mahasiswa dapat mengembangkan kemampuan belajar dan keterampilan untuk berhasil di dalam lingkungan akademik.

Berikut empat penyakit yang akan menghampiri para pengguna jasa joki berdasarkan Journal of Social Humanities and Science.

Merusak Integritas Akademik

Ilustrasi joki tugas. Foto: Canva

Sekilas, jasa joki terlihat sebagai sebuah solusi yang menguntungkan bagi mahasiswa atau pun para penggunanya. Membantu mereka untuk mengurangi beban kerja akademik.

Akan tetapi, penggunaan jasa ini tidak etis dan melanggar prinsip integritas akademik itu sendiri. Kerugian tersebut membuat para penggunanya tidak mengetahui esensi dari pembelajaran itu sendiri. 

Biasanya, alasan yang biasa mereka lontarkan adalah kemalasan atau memiliki kesibukan lain seperti bekerja atau mengurus rumah tangga atau pun lain sebagainya.

“Sepanjang hidup seseorang individu, integritas akademik sangat penting. Sikap mereka terhadap kecurangan akademik juga mempengaruhi perilaku di masa depan,” jelas Nasriah, penulis utama penelitian ini.

Yang menjadi permasalahan adalah, kemampuan akademik dan etika belum sepenuhnya berkembang. Masih banyak yang hanya berorientasi terhadap nilai saja, tanpa mempedulikan bagaimana cara untuk mendapatkan nilai tersebut.

Ketidakmampuan Menghadapi Tantangan

Ilustrasi seseorang kewalahan dalam mengerjakan tugas. Foto: Canva

Kemampuan manusia dalam menghadapi tantangan sangatlah penting, terutama untuk bertahan hidup. Dengan menggunakan jasa joki, sebuah dampak negatif pada kehidupan profesional mereka.

“Salah satu kemampuan yang dapat dikembangkan dan digunakan seseorang selama menjalani proses kehidupan, termasuk dalam menangani situasi lingkungan sekitarnya, yaitu pengendalian diri,” tulis Nasriah.

BACA JUGA:   Menko Marves Minta Semua Pihak untuk Sukseskan Perahu Cepat di Danau Toba

Hal ini menunjukan pendidikan karakter itu sangat penting. Untuk membangun kemampuan, kepribadian, peradaban, dan kehidupan seseorang.

Pudarnya Kejujuran dan Tanggung Jawab

Ilustrasi joki tugas. Foto: Canva

Salah satu tujuan seseorang menempuh pendidikan atau belajar adalah mengenai kejujuran. Juga mengenai tanggung jawab terhadap dirinya sendiri.

Kecurangan akademik menggunakan jasa joki merupakan contoh seseorang dengan kontrol diri yang rendah. Yang mana cenderung untuk melakukan perilaku menyimpang atau pelanggaran.

Kejujuran juga merupakan sebuah sikap yang berasal dari kejernihan hati dan kematangan jiwa. Menjauhkan orang-orang dari sifat-sifat seperti korupsi, kolusi, dan nepotisme.

Artikel Terkait