Cegah Tawuran Warga, Brimob Gelar Patroli di Medan Belawan

Guna mencegah tawuran antar warga, personel Sat Brimob Polda Sumut menggelar patroli di lokasi rawan di Medan Belawan, Kota Medan.

Sebanyak 10 personil dikerahkan untuk melakukan pengamanan pada lokasi rawan konflik, tepatnya di Jalan Tanggul Lingkungan 12 dan Kampung Kolam Lingkungan 9, Kelurahan Belawan Bahagia, Medan Belawan, dua kawasan yang sebelumnya sempat terjadi gesekan antar warga.

Menyisir Titik Rawan

Baca Juga: Komplotan Begal Pembacok Anggota Brimob Ditangkap

Sat Brimob melakukan penyisiran di pemukiman warga. [Dok Brimob Polda Sumut]

Dalam patroli tersebut, personel menyisir titik-titik rawan serta berdialog langsung dengan warga demi mencegah bentrok susulan.

"Kami hadir bukan hanya sebagai penegak hukum, tetapi sebagai sahabat rakyat yang siap menjaga kedamaian kapanpun dibutuhkan," ujar personel Sat Brimob Polda Sumut Ipda Yanuaro Zendrato yang memimpin patroli.

Baca Juga: Dua Senjata Organik Hilang, Propam Polda Papua Periksa Anggota Brimob

Ia mengatakan patroli ini merupakan bagian dari komitmen Satuan Brimob Polda Sumut dalam menjaga situasi kondusif.

Aksi tawuran di Medan Belawan memang marak dan sudah berlangsung lama, melibatkan kelompok remaja dari berbagai gang seperti Gang 9, 12, 14, 17, dan PJKA Kelurahan Belawan 2 yang saling lempar batu dan melakukan kekerasan.

Tawuran ini sering terjadi antar kelompok pemuda dari Lorong Stasiun dan Lingkungan 13 Selebes, bahkan sampai menyerang aparat kepolisian saat melakukan patroli.

Faktor Penyebab Tawuran

Sat Brimob melakukan penyisiran cegah gesekan antar warga di Belawan. [Dok Brimob Polda Sumut] DPRD Sumut menilai penyebab utama maraknya tawuran di Belawan adalah faktor kemiskinan ekstrem dan peredaran narkoba yang merajalela. Kondisi sosial ekonomi yang sulit dan narkoba menjadi pemicu munculnya kekerasan dan tawuran antar pemuda di kawasan tersebut.

Singkatnya, maraknya tawuran di Medan Belawan disebabkan oleh kombinasi faktor kemiskinan, narkoba, budaya kekerasan yang turun-temurun, dan kemungkinan adanya kepentingan oknum yang memelihara kondisi tersebut.

Berbagai upaya penindakan dan patroli sudah dilakukan kepolisian, namun peran serta pemerintah daerah dan masyarakat sangat dibutuhkan untuk mengakhiri fenomena tawuran ini secara tuntas.