Cerita Asli Calon Arang yang Diangkat di Iklan Marjan 2025

Iklan sitematik Marjan 2025 mengangkat tema peradaban masa depan. Iklan Marjan 2025 diberi judul Bangkitnya Calon Arang.

Tahukah kamu, cerita Calon Arang dalam Iklan Marjan 2025 merupakan cerita tradisional yang berasal dari Bali?

Sebelum menceritakan bagaimana cerita Calon Arang dari versi tradisional, kita akan menceritakan lebih dulu cerita yang diangkat di iklan Marjan 2025.

Baca Juga: Iklan Sinematik Marjan 2025, Model Cantik Ini Ternyata Pemain Utamanya

Potongan iklan Marjan 2025. (YouTube)

Iklan ini menceritakan seorang anak yang memiliki ayah bernama Mpu Bharada, disebut juga Mpu Baradah. Sang ayah yang sakti memberikan kekuatannya kepada "makhluk" kecerdasan buatan.

Tetapi makhluk teknologi bernama Calon Arang itu suatu waktu lepas kendali atau menjadi tidak terkendali. Calon Arang menguasai manusia yang bergantung pada teknologi. Bahkan dia mengubah manusia menjadi sosok lain.

Sang anak yang menjadi tokoh utama dalam cerita berhasil selamat dari ancaman Calon Arang berkat perlindungan ibunya. Iklan ini masih bersambung ke Episode 2 yang belum ditayangkan.

Baca Juga: Iklan Marjan 2025 Episode 2 Full Version Tayang, Ini Akhir Ceritanya

Nah, dalam versi aslinya. Calon Arang merupakan cerita rakyat Jawa dan Bali dari abad ke-12.

Potongan iklan Marjan 2025. (YouTube)

Dalam cerita versi aslinya Calon Arang adalah seorang janda penguasa ilmu hitam yang sering merusak hasil panen para petani dan menyebabkan datangnya penyakit.

Calon Arang mempunyai seorang puteri bernama Dyah Ayu Ratna Manggali. Meskipun cantik, sang anak tidak kunjung mendapatkan seorang suami karena orang-orang takut pada ibunya Calon Arang.

Karena kesulitan yang dihadapi puterinya, Calon Arang marah. Diceritakan Calon Arang menculik seorang gadis muda. Gadis tersebut dibawa ke sebuah kuil untuk dikorbankan kepada Dewi Durga. Hari berikutnya, banjir besar melanda desa tersebut dan banyak orang meninggal dunia. Penyakit pun muncul.

Raja Airlangga yang menjadi pemimpin di negara itu kemudian meminta bantuan penasehatnya, Empu Baradah untuk mengatasi masalah.

Empu Baradah lalu mengirimkan seorang muridnya bernama Empu Bahula untuk dinikahkan kepada Dyah Ratna Manggali atau anak Calon Arang. Keduanya menikah besar-besaran dengan pesta yang berlangsung tujuh hari tujuh malam dan keadaan pun kembali normal.

Calon Arang mempunyai sebuah buku yang berisi ilmu-ilmu sihir. Pada suatu hari, buku ini berhasil ditemukan oleh Bahula yang menyerahkannya kepada Empu Baradah.

Calon Arang marah mengetahui bahwa bukunya telah dicuri. Calon Arang kemudian melawan Empu Baradah. Tanpa bantuan Dewi Durga, Calon Arang pun kalah. Sejak Calon Arang dapat dikalahkan, desa tersebut menjadi aman dan tenteram.