CV Patrick Kluivert, Garang sebagai Pemain Tapi "B Aja" Jadi Pelatih

Patrick Kluivert resmi jadi pelatih Timnas Indonesia. Ia menggantikan Shin Tae-yong yang dipecat pada Senin (6/1/2025) lalu.

Pengumuman Patrick Kluivert sebagai nakhoda baru Tim Garuda disampaikan PSSI dalam laman resminya, Rabu (8/1/2025).

"Pelatih asal Belanda tersebut dikontrak dua tahun dari 2025 hingga 2027 dengan opsi perpanjangan kontrak," demikian pernyataan resmi PSSI.

Baca Juga: Spasojevic Bersyukur Bisa Cetak Gol untuk Skuat Garuda

Patrick Kluivert tak sendiri melatih Timnas Indonesia. Ia akan dibantu dua asisten pelatih yang juga berasal dari Belanda, yakni Alex Pastoor dan Danny Landzaat.

"Selain itu, akan ada dua pelatih lokal yang menjadi asisten pelatih," tulis PSSI.

Berikut curriculum vitae (CV) atau riwayat hidup Patrick Kluivert:

Baca Juga: Mitra Keluarga Berikan Klarifikasi Terkait Rekam Medis Pasien

CV Patrick Kluivert

Patrick Stephan Kluivert lahir di Amsterdam, Belanda, 1 Juli 1976. Ia merupakan anak berdarah campuran.

Ayahnya berasal dari Suriname dan ibunya dari Curacao. Patrick Kluivert merupakan anak kedua dari pasangan Kenneth Kluivert dan Lidwina Kluivert.

Patrick Kluivert telah menunjukkan kecintaan dan bakat pada sepakbola sedari kecil. Ia lantas mengasah bakatnya di akademi sepakbola Ajax Amsterdam.

Kala itu, Ajax sangat terkenal sebagai salah satu pusat pengembangan bibit-bibit muda terbaik di dunia.

Banyak pemain-pemain besar dan legendaris berasal dari akademi sepakbola Ajax Amsterdam.

Dengan postur tubuh 191 cm serta kemampuan mencetak gol dari berbagai situasi, membuat Patrick Kluivert jadi salah satu striker berbakat pada generasinya.

Patrick Kluivert saat menjadi trainer di klub Turki, Adana Demirspor. [Instagram]

Karier Pemain

Patrick Kluivert memulai debut professional di Ajax Amsterdam pada 21 Agustus 1994 saat masih berusia 18 tahun. Ia menjadi top scorer untuk Ajax di kompetisi Liga Belanda musim 1994/95 dengan 18 gol dari 25 penampilan.

Sosoknya langsung jadi perhatian dunia ketika mencetak gol tunggal kemenangan Ajax di final Piala Champions 1995—sekarang Liga Champions—melawan AC Milan.

Patrick Kluivert yang masuk sebagai pemain pengganti di menit ke-70, menggantikan Jari Litmanen, membobol gawang Milan yang dikawal Sebastiano Rossi pada menit 85.

Gol itu bukan cuma membuat Ajax jadi kampiun, tapi juga nama Patrick Kluivert tercatat sebagai pencetak gol termuda di final Liga Champions.

Total, Patrick Kluivert mengabdikan diri selama tiga musim bersama Ajax, menorehkan 53 gol dari 101 pertandingan di semua kompetisi.

Pada tahun 1997, Patrick Kluivert memutuskan bergabung bersama AC Milan. Ia memulai kiprah di Milan dengan baik, termasuk saat mencetak gol sensasional ke gawang Juventus pada ajang Trofeo Luigi Berlusconi.

Namun, dia hanya semusim membela I Rossoneri, mencetak enam gol dari 27 pertandingan di kompetisi Serie A Italia yang saat itu terkenal sebagai liga dengan pertahanan yang ketat.

Patrick Kluivert merayakan gol bersama AC Milan. [Instagram]

Pada 28 Agustus 1998, beberapa jam sebelum bursa transfer ditutup, Patrick Kluivert menandatangani kontrak empat tahun bersama Barcelona. Ia bereuni dengan Louis van Gaal, pelatihnya di Ajax.

Di musim pertamanya bersama Barcelona, Patrick Kluivert mencetak 16 gol dari 38 pertandingan di semua kompetisi, dan bersama Rivaldo membawa Barca mempertahankan trofi La Liga.

Bergabung bersama Barcelona—6 musim—menjadi puncak dari karier seorang Patrick Kluivert. Total ia membukukan 122 gol dari 257 pertandingan di semua kompetisi bersama klub kebanggaan masyarakat Katalan tersebut.

Pada tahun 2004, Patrick Kluivert memutuskan hijrah ke Liga Inggris dengan memperkuat Newcastle United. Setelahnya bergabung dengan Valencia (2005/2006), lalu PSV Eindhoven (2006/2007), dan memutuskan pensiun di Lille (2007/2008).

Selain garang sebagai striker di level klub, Patrick Kluivert juga jadi andalan lini depan Timnas Belanda. Ia mencetka 40 gol dari 79 pertandingan internasional.

Hal itu membuatnya jadi salah satu topscorer terbanyak sepanjang masa bagi Timnas Belanda. Performanya di Piala Dunia 1998 dan Euro 2000 dikenang jadi salah satu yang terbaik, di mana membawa Belanda melaju ke semifinal di dua turnamen tersebut.

Karier Pelatih

Tak ada prestasi yang mencolok dari Patrick Kluivert dalam karier sebagai pelatih. Bisa dibilang "biasa-biasa saja atau B aja".

Setelah gantung sepatu, Patrick Kluivert melanjutkan karier sebagai pelatih. Diawali sebagai pelatih striker di klub Belanda, AZ Alkmaar, tahun 2008-2010. Setelahnya, ia terbang ke Australia menjadi asisten pelatih Ange Postecoglou di Brisbane Roar.

Kemudian ia kembali ke kampung halaman di Belanda, menjabat sebagai pelatih striker di NEC Nijmegen. Dia menjadi kepala pelatih untuk pertama kalinya saat menangani Jong Twente.

Setelahnya, Louis van Gaal membawa Patrick Kluivert dalam staf kepelatihannya di Timnas Belanda yang tengah berjuang di Piala Dunia 2014.

Patrick Kluivert dan Lionel Messi. [Instagram]

Selanjutnya, Patrick Kluivert menjadi pelatih dan penasihat teknis Timnas Curacao, lalu pelatih Ajax U-19 selama 13 hari dan menjabat Direktur Olahraga Paris Saint-Germain (PSG).

Pada 2018, Patrick Kluivert terbang ke Afrika menjadi asisten pelatih Clarence Seedorf yang menangani Timnas Kamerun hingga 2019.

Kemudian ia mengikuti jejak putra bungsunya, Shane, ke Barcelona dan menjadi pimpinan pengembangan pemain muda di akademi Barcelona yang terkenal, La Masia.

Terakhir, Patrick Kluivert menjabat sebagai pelatih sementara Curacao dan melatih kub Turki, Adana Demirspor, selama enam bulan.

Kini, Patrick Kluivert mendapat target membawa Timnas Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026 yang akan digelar di Amerika Serikat, Kanada dan Meksiko.

Rekam Jejak Karier Kepelatihan Patrick Kluivert

- AZ Alkmaar, menjabat 18 Juli 2008, jabatan pelatih striker

- Brisbane Roar, 1 Januari 2010, asisten pelatih

- NEC Nijmegen, 11 Agustus 2010, pelatih striker

- Jong Twente, 1 Juli 2011, trainer

- Timnas Belanda, 1 Agustus 2012, asisten pelatih

- Timnas Curacao, 5 Maret 2015, kepala pelatih

- Ajax U-19, 1 Juli 2016, trainer

- Timnas Curacao, 1 Juli 2016, penasihat teknik

- PSG, 14 Juli 2016, direktur olahraga

- Timnas Kamerun, 4 Agustus 2018, asisten pelatih

- Barcelona, 25 Juli 2019, kepala pengembangan pemain muda

- Timnas Curacao, 14 Mei 2021, pelatih interim

- Adana Demirspor, 1 Juli 2023, trainer

- Timnas Indonesia, 8 Januari 2025, kepala pelatih