Dampak Mikroplastik Air Hujan Pada Lingkungan dan Kesehatan Manusia
Mikroplastik air hujan berarti partikel-plastik berukuran sangat kecil yang terangkat ke atmosfer dan kemudian turun bersama tetesan hujan.
Temuan-tempuan terbaru di Jakarta menunjukkan adanya mikroplastik dalam sampel air hujan sejak tahun 2022, dengan perkiraan sekitar 15 partikel mikroplastik per meter persegi per hari di wilayah pesisir Jakarta.
Partikel ini berasal dari serat sintetis pakaian, debu kendaraan dan ban, sisa pembakaran sampah plastik, serta degradasi plastik di ruang terbuka.
Baca Juga: Kanker, Cegah Sebelum Terlambat
Meski tidak langsung beracun pada udara hujan itu sendiri, mikroplastik bisa membawa bahan kimia aditif dan menyerap polutan lain, sehingga berpotensi berdampak pada kualitas udara, tanah, sumber udara, dan pada akhirnya manusia melalui rantai makanan minum, meski risiko spesifiknya masih dipelajari.
Penemuan ini menyoroti perlunya pengelolaan sampah plastik yang lebih baik, mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, dan meningkatkan penyaringan serta perlindungan sumber udara dari polutan halus di atmosfer.
Dampak Mikroplastik Air Hujan
Baca Juga: Februari Disebut Puncak Penyebaran Omicron, RSDC Wisma Atlet Bersiap
Ilustrasi hujan. [Istimewa]
Dampak mikroplastik dalam air hujan adalah potensi bahaya bagi lingkungan dan kesehatan melalui beberapa jalur utama:
Dampak pada lingkungan