Denny Nurjaman Disabilitas Asal Cakung Jalan Kaki ke DPR Demi Suarakan Aspirasi

Denny Nurjaman (32), seorang penyandang disabilitas asal Cakung, rela berjalan kaki dari Jatinegara menuju Gedung DPR RI, Senayan, demi menyuarakan aspirasinya.

Didampingi sang ayah, Denny menempuh perjalanan berkilo-kilometer sambil membawa bendera Merah Putih di lengannya.

Baca Juga: Bocoran Chat Viral Ungkap Dugaan Istri Ahmad Sahroni Liburan Mewah di Tengah Demo

Kepada FTNews.co.id, Denny mengaku keikutsertaannya dalam demonstrasi bertajuk "Revolusi Rakyat Indonesia" lahir dari keinginannya sendiri.

"Ya saya ikut demo jugalah, ikut menyuarakan aspirasi juga lah," ujarnya di depan Gedung DPR RI, Senin (25/8/2025).

Ikut Demo dari Hati Sendiri

Denny Nurjaman, Disabilitas yang ikut Demo di Gedung DPR (25/8) [Selvianus Kopong Basar]

Baca Juga: Prilly Latuconsina Kecam Pernyataan DPR Demo Jakarta Pecah Karena Tunjangan dan Kekacauan Massa

Denny menegaskan, keputusannya turun ke jalan murni dorongan pribadi, bukan paksaan atau ajakan pihak manapun.

"Saya tergerak demo karena dari hati saya sendiri, saya kesini dari Jatinegara dan baru nyampe barusan," ucapnya.

Bukan kali pertama ikut aksi, Denny sebelumnya juga pernah turun berdemonstrasi. Namun kala itu ia dan ayahnya berangkat menggunakan kendaraan bersama massa aksi lainnya.

"Waktu dulu pernah ngikut di Istana, nggak jalan kaki, pake kendaraan. Sekarang jalan kaki biar aman aja," jelasnya.

Pesan Damai dan Pengamanan Ketat Polisi

Denny Nurjaman, Disabilitas yang ikut Demo di Gedung DPR (25/8) [Selvianus Kopong Basar]

Meski ikut turun ke jalan, Denny berharap aksi ini tetap berjalan damai. Ia berpesan agar semua pihak tidak memperkeruh suasana. "Harapan saya jangan ada keributan, jangan ada permasalahan tentang Indonesia kita. Jangan ribut lagi saya mah, orang dalam juga jangan memperkeruh suasana," tegasnya.

Sementara itu, Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro menyampaikan bahwa 1.250 personel gabungan diterjunkan untuk mengamankan jalannya aksi.

Pihak kepolisian juga mengimbau massa agar tetap menjaga ketertiban, tidak merusak fasilitas umum, serta tidak menutup akses lalu lintas.

"Silakan menyampaikan pendapat, tetapi tetap dalam koridor hukum dan ketertiban. Kami hadir untuk memastikan semuanya berjalan dengan aman dan kondusif," ujar Susatyo.

Adapun seruan aksi "Revolusi Rakyat Indonesia" sebelumnya ramai diperbincangkan di media sosial. Massa aksi menuntut pembatalan kenaikan tunjangan DPR serta mengkritisi sejumlah kebijakan pemerintah yang dianggap tidak berpihak kepada rakyat.