Di Tengah Imbauan Hemat Anggaran, Prabowo Bolehkan Menterinya Jalan-jalan ke Luar Negeri, Asalkan...

Masalah penghematan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) kerap kali diserukan oleh Presiden Prabowo Subianto dalam sejumlah kesempatan.

Hal tersebut kembali diingatkan Prabowo dalam acara deklarasi Gerakan Solidaritas Nasional, (GSN) di Indonesia Arena, Gelora Bung Karno, Sabtu (2/11/2024).

Dalam kesempatan itu, Prabowo kembali meminta para menterinya di Kabinet Merah Putih untuk mengurangi kegiatan yang tidak perlu, diantaranya pergi ke luar negeri atau studi banding.

Baca Juga: Wamenhan: Proposal untuk Ukraina agar Konflik Cepat Selesai

Tak hanya itu, Ketua Umum Partai Gerindra itu juga meminta bawahannya mengurangi kegiatan seminar, yang menurutnya hanya menghabiskan anggaran negara.

"Jadi kurangi yang seminar-seminar, yang apalagi itu kunjungan kerja, studi banding. Mau studi apa gitu lho? Kalian sudah tahu masalahnya apa, jangan terlalu banyak studi-studi," ujar Prabowo di hadapan ribuan pendukungnya.

Prabowo Subianto dalam acara deklarasi GSN di Gelora Bung Karno (Dian Fitriyanah / FTNews)

Namun ternyata, Prabowo masih memberikan pengecualian pada menterinya yang ingin jalan-jalan ke luar negeri.

Baca Juga: Budiman Sudjatmiko ke Rumah Prabowo, Ditawarkan Jadi Apa?

Menurutnya, kegiatan tersebut masih boleh dilakukan anggota kabinetnya, namun dengan persyaratan tertentu.

"Karena kebetulan banyak menteri yang hadir, saya juga mohon, jangan terlalu banyak anggotamu jalan-jalan ke luar negeri. Kalau mau jalan ke luar ngeri, pakai uang sendiri, boleh," kata Prabowo.

Adapun GSN adalah organisasi yang beranggotakan relawan Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka pada masa Pemilihan Presiden 2024.

Deklarasi GSN dihadiri hampir seluruh menteri di Kabinet Merah Putih. Diantaranya adalah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menko Pangan Zulkifli Hasan.

Ada pula Menko Hukum HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan Yusril Ihza Mahendra Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi, Menteri Perlindungan Pekerja Migran Abdul Kadir Karding.