Dibalik Mitos Bulan Safar, Ini 6 Momen Bersejarah dalam Islam
Lifestyle

Sebagian orang masih mempercayai bahwa bulan Safar adalah bulan sial yang membawa musibah dan keburukan. Anggapan ini sudah lama beredar, bahkan sejak zaman jahiliyah. Namun, Islam datang untuk meluruskan kesalahpahaman tersebut.
Ilustrasi Safar (Baznas)
Nabi Muhammad SAW secara tegas membantah mitos tentang kesialan bulan Safar. Dalam hadis sahih yang diriwayatkan oleh al-Bukhari, Rasulullah bersabda:
"Tidak ada wabah (yang menyebar tanpa kehendak Allah), tidak ada tanda kesialan, tidak (pula) burung (pembawa sial), dan tidak ada (kesialan) pada bulan Safar. Hindarilah penyakit lepra sebagaimana engkau menghindari singa." (HR. al-Bukhari)
Hadis ini menunjukkan bahwa segala sesuatu terjadi atas kehendak Allah SWT, bukan karena bulan tertentu. Mitos tentang bulan Safar sebagai bulan sial tidak memiliki landasan dalam Islam.
Ilustrasi safar
Lebih dari itu, para ulama bahkan mencatat bahwa Rasulullah SAW justru melakukan banyak aktivitas penting di bulan Safar. Dalam kitab Mandzumah Syarh al-Atsar fî mâ Warada ‘an Syahri Safar, Habib Abu Bakar al-‘Adni menyebutkan beberapa peristiwa penting yang terjadi di bulan ini. Di antaranya:
1. Pernikahan Rasulullah dengan Siti Khadijah
Pernikahan Rasulullah SAW dengan Sayyidah Khadijah al-Kubra terjadi pada hari-hari bulan Safar, sebelum turunnya wahyu pertama. Ini merupakan momen awal dalam perjalanan kenabian yang penuh berkah.
2. Pernikahan Sayyidah Fatimah dan Ali bin Abi Thalib
Di bulan Safar pula, Rasulullah menikahkan putrinya, Sayyidah Fatimah, dengan Ali bin Abi Thalib. Momen ini menjadi bukti bahwa bulan Safar bukan bulan yang dihindari, bahkan menjadi saksi pernikahan dua insan suci.
3. Hijrah Rasulullah dari Makkah ke Madinah
Hijrah yang menjadi tonggak penting dalam sejarah Islam, juga dimulai di akhir bulan Safar. Rasulullah bersama Abu Bakar RA bersembunyi di Gua Tsur sebelum melanjutkan perjalanan menuju Madinah.
4. Terjadinya Perang Abwa
Perang Abwa adalah perang pertama dalam sejarah Islam yang terjadi di bulan Safar. Meskipun belum menghasilkan konfrontasi besar, perang ini menunjukkan kesiapan Rasulullah dalam mempertahankan dakwah Islam.
5. Penaklukan Khaibar
Pada tahun ke-7 Hijriyah, penaklukan Khaibar oleh pasukan Muslim juga terjadi di bulan Safar. Ini merupakan kemenangan besar yang menandai kekuatan kaum Muslimin di jazirah Arab.
6. Pengiriman Utusan ke Romawi
Beberapa hari sebelum wafat, Rasulullah mengutus Usamah bin Zaid untuk memimpin pasukan ke wilayah Romawi. Misi penting ini juga dilaksanakan pada bulan Safar tahun ke-11 Hijriyah.
Dari berbagai peristiwa penting tersebut, jelas bahwa bulan Safar bukanlah bulan sial. Justru, dalam sejarah Islam, Safar menjadi saksi dari banyak momen bersejarah yang membawa kebaikan dan kemenangan bagi umat Islam.
Dengan memahami fakta sejarah dan ajaran Rasulullah, kita diajak untuk meninggalkan takhayul dan keyakinan yang tidak berdasar. Islam mengajarkan bahwa waktu dan peristiwa adalah milik Allah SWT, dan keberkahan datang dari ketaatan, bukan dari menghindari bulan tertentu.
"Sesungguhnya segala sesuatu ada dalam genggaman Allah. Maka tidak ada bulan sial dalam Islam."