Doa Terakhir dari Para Kardinal Saat Prosesi Pemakaman Paus Fransiskus
Sosial Budaya

Prosesi pemakaman Paus Fransiskus digelar Sabtu (26/4/2025) hari ini di Basilika Santo Petrus, Vatikan.
Dilihat dari siaran langsung kanal Youtube Vatican News, tampak ratusan ribu pelayat memadati sekitar Basilika Santo Petrus untuk menyaksikan langsung prosesi pemakaman Paus Fransiskus, sekaligus memberikan penghormatan terakhir.
Misa pemakaman Paus Fransiskus, digelar di tangga Basilika Santo Petrus, yang merupakan salah satu situs terpenting Gereja Katolik, dengan lebih dari 50 pemimpin dunia dan 10 raja yang berkuasa akan hadir.
Baca Juga: Paus Fransiskus Meninggal, Puan Maharani: Warisan Kasih dan Semangat Perdamaiannya Selalu Hidup
Dalam prosesi pemakaman Paus Fransiskus, terdengar suara dentang lonceng yang menandakan prosesi pemakaman dimulai. Tak lama kemudian, peti kayu Paus Fransiskus dibawa ke alun-alun Basilika Santo Petrus.
Kerumunan pelayat juga terpantau di beberapa ruas jalanan kota Roma, Italia, yang nantinya akan dilewati iring-iringan peti jenazah Paus Fransiskus saat dibawa ke tempat peristirahatan terakhirnya.
Para pelayat yang hadir ini ingin memberikan penghormatan terakhir kepada Paus Fransiskus, yang akan dikenang sebagai pejuang bagi para migran dan kaum miskin.
Baca Juga: Pesan Paskah 2025 Paus Fransiskus: Serukan Gencatan Senjata Gaza dan Bebaskan Sandera
Dilansir dari kompas, dalam doa "Penghormatan Terakhir dan Perpisahan", doa dalam Misa mencakup permohonan kepada Tuhan bagi semua orang dan bangsa agar tekun mencari jalan perdamaian. Liturgi dipimpin oleh Kardinal Giovanni Battista Re.
Berikut doa yang disampaikan oleh Kardinal Re dalam Misa: "Ya Tuhan, pemberi upah setia bagi jiwa-jiwa, berikanlah agar hamba-Mu yang telah tiada dan para Uskup kami, Paus Fransiskus, yang telah Kau jadikan penerus Petrus dan gembala Gereja-mu, dapat menikmati selamanya dengan bahagia di hadirat-hadirat-Mu di surga misteri kasih karunia dan belas kasih-Mu, yang telah ia layani dengan setia di bumi."
Re kemudian akan memerciki peti mati dengan air suci (pengingat pembaptisan) dan dupa (simbol doa yang melayang ke surga).
Di akhir Misa, paduan suara akan bernyanyi dalam bahasa Latin, yang artinya, "Semoga para malaikat menuntunmu ke surga; semoga para martir datang dan menyambutnya serta membawamu ke kota suci, Yerusalem yang baru dan abadi."
Sesuai dengan wasiat rohani Paus Fransiskus, peti jenazah kemudian akan dibawa ke Basilika Kepausan Santa Maria Maggiore.
Prosesi pemakaman akan menempuh jarak sekitar 4 kilometer melalui jalan-jalan di Roma dengan kecepatan lambat.
Perjalanan ini akan memungkinkan warga Roma untuk mengucapkan selamat tinggal kepada Paus mereka di sepanjang jalan yang sering ia lalui untuk berdoa di hadapan ikon Perawan Salus Populi Romani.