Mobil Paus Fransiskus Disulap Jadi Klinik Keliling Demi Bantu Anak Gaza

Mendiang Paus Fransiskus masih menolong masyarakat Palestina bahkan setelah tiada. Kota Betlehem di Tepi Barat tengah bersiap mengirimkan mobil khusus (popemobile) milik mendiang Paus Fransiskus ke Jalur Gaza.

Kendaraan tersebut telah diubah menjadi klinik keliling untuk merawat anak-anak Palestina yang terluka dalam perang genosida Israel. Inisiatif ini menjadi simbol solidaritas dan kepedulian kemanusiaan bagi warga yang terdampak konflik.

Pastor Ibrahim Faltas, penasihat Penjaga Fransiskan Tanah Suci, mengatakan bahwa kendaraan itu kini diberi nama “Kendaraan Harapan”. Mereka berharap popemobile tersebut bisa segera tiba di Gaza untuk melayani anak-anak dan keluarga mereka.

Baca Juga: Antara Harapan dan Takut, Warga Gaza Menyambut Gencatan Senjata dengan Hati yang Waswas

Pastor Faltas menjelaskan bahwa popemobile tersebut merupakan kendaraan yang digunakan Paus Fransiskus selama kunjungannya ke Betlehem pada 2014. Kini kendaraan itu dialihfungsikan menjadi sarana medis bergerak bagi korban luka. “Hari ini, kami berharap mobil ini dapat menjadi alat kemanusiaan untuk merawat para korban luka,” ujarnya.

Lebih lanjut, Faltas menyebut bahwa Paus Fransiskus menunjukkan kepedulian besar terhadap Tanah Suci. Ia mengatakan bahwa Paus memiliki kasih mendalam terhadap Gaza secara khusus.

Baca Juga: Lagi dan Lagi Israel Langgar Gencatan Senjata, 2 Warga Palestina Tewas Ditembak Sniper

“Meski dalam kondisi sakit, beliau terus berkomunikasi setiap hari dengan paroki di Gaza untuk menanyakan keadaan mereka,” tambahnya.

Paus Fransiskus tetap jadi cahaya penolong warga Palestina meski sudah tiada. [AFP]

Ia mengingatkan bahwa pada Februari lalu, Paus Fransiskus bertemu sekelompok anak Gaza yang telah dirawat di Italia. Pertemuan itu meninggalkan kesan mendalam karena Paus sangat mengagumi kecerdasan anak-anak tersebut. Faltas menyebut Paus sangat senang dapat bertemu mereka.

Pastor Faltas menekankan bahwa Palestina membutuhkan segala bentuk dukungan kemanusiaan. Menurutnya, anak-anak di Gaza sangat membutuhkan perawatan dan bantuan medis akibat perang genosida Israel. “Ribuan anak di Gaza sangat membutuhkan layanan medis,” katanya.

Meskipun belum menyebutkan tanggal resmi, Faltas menyatakan harapan bahwa popemobile tersebut akan tiba di Gaza dalam waktu dekat. Ia memastikan bahwa persiapan terus dilakukan agar kendaraan kemanusiaan itu dapat segera diberangkatkan. Harapan itu sejalan dengan meningkatnya kebutuhan medis di wilayah tersebut.

Pada Mei lalu, kantor berita Italia ANSA melaporkan bahwa sebelum wafat pada 21 April, Paus Fransiskus telah meminta Caritas menggunakan salah satu popemobile miliknya untuk kebutuhan medis anak-anak Gaza.

Kendaraan itu sebelumnya dipakai Paus untuk menyapa kerumunan dalam berbagai kegiatan pastoral. Permintaan ini menggambarkan komitmen almarhum Paus terhadap misi kemanusiaan.

ANSA juga melaporkan bahwa kendaraan tersebut akan dilengkapi sopir dan dokter. Di dalamnya terdapat peralatan untuk diagnosis, pemeriksaan, dan perawatan, termasuk alat tes infeksi cepat, suntikan, dan jarum suntik. Perlengkapan itu disiapkan untuk menjangkau korban luka yang sulit mengakses fasilitas kesehatan.

Sejak perang genosida Israel dimulai pada Oktober 2023, hampir 70.000 warga Palestina telah terbunuh—sebagian besar perempuan dan anak-anak—dan hampir 171.000 lainnya terluka. Sebagian besar wilayah Gaza juga hancur akibat serangan. Serangan itu baru mereda setelah kesepakatan gencatan senjata mulai berlaku pada 10 Oktober 2025.