Dua Hal Ini yang Bikin Pemkot Semarang Terkendala dalam Penanggulangan Banjir
Jawa Tengah

FTNews -Â Upaya penanggulangan banjir di Kota Semarang terkendala masalah sampah dan kerusakan pompa air.
Sebab saat meninjau Rumah Pompa Tawang Mas dan Madukoro, Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu melihat tumpukan sampah dan kerusakan pompa air.
Tumpukan sampah tersebut terlihat mulai dari Bojongsalaman, Pusponjolo, Karangayu, hingga Semarang Indah.
Baca Juga: Siang ini, Hari Tanpa Bayangan Terjadi di Jakarta, Bogor, Tangerang
"Banyak tumpukan sampah di saluran air," katanya kepada wartawan, Selasa (2/1).
Selain persoalan pompa air dan sampah, Ita sapaan Wali Kota Semarang, mengemukakan, persoalan lain yang terjadi pada saat ini.
"Kedua permasalahan sangat klasik, masalah pompa dan sampah. Kemudian, sedimentasi. Air laut sedang pasang, lari ke daratan. Karena di wilayah Banjir Kanal Barat ini sedimennya sudah kayak daratan," katanya.
Baca Juga: Pengendara Motor Tak Sadarkan Diri Akibat Adu Banteng di Kebayoran Lama
Ita kemudian meminta kepada pejabat kota yang ikut dalam tinjauan tersebut agar membuat semacam penyaring sampah supaya aliran air tidak terhambat.
"Karena pada saat banjir itu limpasan dari Semarang Indah airnya menumpuk karena terhambat sampah, dan itu termasuk sampah pasar," katanya.
Lebih lanjut Ita mengimbau kepada warga agar tidak membuang sampah sembarangan, terutama di sungai yang bisa menghambat aliran air hingga mengakibatkan banjir.
Selain persoalan sampah, ia menyampaikan, mengenai upaya penanggulangan banjir juga terkendala kerusakan alat pompa air.
Wali Kota mendapati kerusakan pompa air di Rumah Pompa Tawang Mas. Pompa air di rumah pompa tersebut tidak bisa digunakan karena panel penggeraknya rusak.
​​​​​​"Ada kerusakan satu panel untuk menggerakkan. Satu panel ini nanti informasi dari DPU akan datang dari Jerman. Tanggal 10 Januari akan datang. Kemudian kedua, tambahan kapasitas pompa," katanya.
"Karena di sana memang harusnya ada kotakannya itu lima pompa, sekarang masih ada tiga (pompa)," katanya.