Dua Tersangka Pelaku Pembunuhan Turis Australia di Bali Ditangkap, Keduanya juga Warga Australia
Daerah

Kepolisian Indonesia akhirnya berhasil menangkap dua tersangka pelaku pembunuhan wisatawan asal Australia di Bali. Penangkapan ini hasil kerja sama kepolisian dan imigrasi.
“Kemungkinan kasus penembakan ini tidak tunggal. Tapi ada kasus lain yang menjadi background. Indonesia menjadi locus (tempat) saja. Korban maupun pelaku sama-sama warga negara Australia,” ungkap Prof Adrianus Meliala, dikutip dari diskusi di Kompas TV.
Upaya pengungkapan kasus penembakan dua warga negara Australia di Vila Casa Santisya 1, Desa Munggu, Kabupaten Badung, Bali, masih terus dilakukan.
Sebelumnya, Kepolisian Daerah Bali telah melakukan uji balistik terhadap barang bukti utama dari tempat kejadian perkara, yang mencakup 17 selongsong peluru, dua proyektil utuh, serta 55 pecahan proyektil. Uji balisitik tersebut dilakukan untuk mengetahui jenis senjata yang digunakan pelaku menembak kedua korban laki-laki yakni Zivan Radmanovic (32) dan Sanar Ghanim (34). Dalam kasus ini, salah satu dari korban tewas sedang yang lainnya luka parah dan dalam perawatan rumah sakit.
Hasil Uji Balistik sudah Dikantongi Penyidik
KaHumas Polda Bali Komisaris Besar Polisi Ariasandy /Foto: Humas Polri
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Bali Komisaris Besar Polisi Ariasandy di Denpasar, mengatakan hasil uji balistik tersebut sudah dikantongi penyidik menunggu hasil analisis.
“Hasil awal uji balistik telah dikantongi tim penyidik dan sedang dianalisis oleh tim ahli dari Laboratorium Forensik, Forensik dan Biddokkes Polda Bali yang melakukan autopsi atau visum terhadap korban. Data masih ada pada mereka dan datanya itu menjadi konsumsi penyidik,” katanya di Denpasar, dilansir Humas Polri.
Sementara itu, proses pengumpulan bukti terus dilanjutkan dengan pemeriksaan terhadap tujuh saksi kunci.
Korban yang selamat, Kata Sandy, Sanar Ghanim kini telah diperbolehkan pulang dari rumah sakit dan dalam pengawasan intensif kepolisian guna mendalami keterangan sebagai saksi.
Yang selamat ini sudah keluar dari rumah sakit dalam pengawasan dan penanganan Polri. Yang bersangkutan kita punya kepentingan untuk dimintai keterangan sebagai saksi, tuturnya.
Motif Sakit Hati dan Balas Dendam
Prof Adrianus Meliala, Guru Besar Kriminologi UI/Foto: Instagram Adrianus meliala
Sebelumnya, kasus yang terjadi pada Sabtu (14/6/2025) dini hari tersebut, korban Zivan Radmanovic ditemukan tewas akibat luka tembak di dalam kamar mandi. Sementara Sanar Ghanim mengalami luka tembak di kamar tidur vila.
Adrianus Meliala dalam analisanya di Kompas TV menyebut, model pembunuhan ini seperti mafia. Kemungkinan, katanya, ada kasus lain yang menyebabkan kejadian ini. Bisa jadi itu kasus criminal, misalnya soal judi, narkotika, dll.
“Jadi sepertinya bukan pembunuhan spontan atau karena asmara, tapi kasus lebih besar,” ucap Pakar Krimonolog dan Kepolisian, ini,***