Dunia Siaga! Jika Terjadi Perang Dagang, China Janji akan Melawan Sampai Akhir
Nasional

China berjanji untuk “melawan sampai akhir” jika terjadi perang dagang setelah Presiden AS Donald Trump mengancam akan menaikkan tarif lebih lanjut.
China tidak akan mundur dengan adanya ancaman kenaikan tarif Trump yang disebut bakal menambah kenaikan tarif untuk China jadi 50 persen dari sebelumnya 34 persen.
Retorika yang terus meningkat antardua negara raksasa ini telah mengguncang pasar global yang khawatir jika perang dagang keduanya benar-benar terjadi. Karena dampak perang dagang itu bukan hanya dirasakan oleh kedua negara tapi juga perekonomian dunia secara keseluruhan.
Baca Juga: Perang Dagang Memanas, Rupiah di Pasar Offshore Tembus Rp17.006 per Dolar AS
"Ancaman AS untuk menaikkan tarif terhadap China adalah kesalahan di atas kesalahan yang sudah ada, yang sekali lagi menyingkap sifat pemerasan AS," tegas juru bicara Kementerian Perdagangan, dikutip dari Al Jazeera.
"China tidak akan pernah menerima ini," kata juru bicara itu, seraya menambahkan, "Jika AS bersikeras menempuh jalannya sendiri, China akan melawannya sampai akhir."
Juru bicara itu mengatakan jika AS menaikkan tarifnya, China akan "dengan tegas mengambil tindakan balasan untuk melindungi hak dan kepentingannya sendiri".
Baca Juga: China Melawan, Kami tidak Gentar! Trump Ngamuk Naikkan Tarif Jadi 125 Persen
Zheng Shanjie, Ketua Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional China (NDRC) yang menghadiri pertemuan di Beijing membahas penanganan tarif AS, menyatakan, lingkungan pembangunan domestik stabil dan perusahaan yakin dapat mengatasi kesulitan.
“Dalam menghadapi risiko dan tantangan eksternal seperti pengenaan tarif oleh Amerika Serikat, kita harus menyatukan pikiran dan tindakan kita dengan pengambilan Keputusan,” kata Zeng.
Ia menambahkan bahwa NDRC akan secara aktif membantu perusahaan swasta mengatasi kesulitan dan mempromosikan pembangunan ekonomi sektor swasta Tiongkok yang sehat dan berkualitas tinggi.
Pada hari Senin, Trump mengancam akan mengenakan tarif tambahan sebesar 50 persen pada China jika negara itu tidak mencabut tarif balasannya sebesar 34 persen pada impor AS.
Minggu lalu, Trump mengumumkan tarif besar-besaran pada beberapa negara, termasuk China, sebesar 34 persen di atas tarif yang sudah berlaku sebesar 20 persen
Trump telah memperingatkan bahwa ia akan menambahkan 50 persen lagi untuk pungutan atas barang-barang China jika tidak menarik tarif balasan sebesar 34 persen atas impor AS. Demikian dikutip dari Al Jazeera.
Pasar Asia Menguat, Eropa akan Negosiasi
Sementara itu, dilaporkan Pasar di Asia sedikit menguat setelah hari yang penuh gejolak, dengan indeks di China, Jepang, Hong Kong, dan Korea Selatan naik.
Pasar Asia bangkit kembali setelah kemerosotan pada hari Senin. Pasar saham di seluruh Asia telah berjuang untuk pulih dari dampak tarif Trump setelah kerugian besar pada hari Senin.
Nippon Steel Jepang naik sekitar 11 persen setelah Trump meluncurkan peninjauan atas rencana pengambilalihan US Steel, yang diblokir oleh mantan Presiden Joe Biden.
Pasar Hong Kong naik lebih dari dua persen setelah menutup kerugian hari Senin sebesar lebih dari 13 persen, penurunan satu hari paling signifikan sejak 1997.
Di wilayah yang lebih luas, pasar di Australia, Korea Selatan, Selandia Baru, dan Filipina juga naik.
Sementara saham Eropa dibuka lebih tinggi setelah Uni Eropa mengisyaratkan kesediaannya untuk menegosiasikan pakta perdagangan bebas tarif dengan AS.***