Kesehatan

Fakta Kasus Rahim Copot Viral: dr Gia Pratama Ungkap Kronologi Lengkap

10 November 2025 | 13:46 WIB
Fakta Kasus Rahim Copot Viral: dr Gia Pratama Ungkap Kronologi Lengkap
dr. Gia Pratama ungkap kronologi rahim copot. [YouTube Raditya Dika]

Media sosial tengah diramaikan dengan pembahasan “rahim copot”, istilah yang viral setelah kisah nyata ini diungkap oleh dr. Gia Pratama dalam podcast Raditya Dika yang dilihat FT News, Senin (10/11/2025).

rb-1

Cerita ini bukan sekadar kisah menegangkan, tetapi juga peringatan keras tentang bahaya persalinan tanpa tenaga medis profesional.

Menurut dr. Gia, kasus ini berawal dari seorang wanita yang melahirkan dengan bantuan dukun beranak.

Baca Juga: Link Video 5 Menit 44 Detik Elga Puruk Cahu Diburu Warganet : Saingan Bu Guru Salsa?

rb-3

Alih-alih mendapatkan pertolongan yang tepat, sang pasien justru mengalami kerusakan parah pada rahimnya akibat tindakan yang salah saat proses melahirkan.

Dalam ceritanya, dr. Gia menjelaskan bahwa sang pasien memilih melahirkan di rumah tanpa pengawasan dokter atau bidan terlatih.

Ketika proses persalinan berlangsung, dukun beranak yang membantu melakukan tarikan paksa pada tali pusat (ari-ari) bayi.

Baca Juga: Begini Cara Lakukan Japanese Walking, Jalan Kaki Ala Jepang yang Lagi Viral di TikTok

Tindakan berbahaya ini memicu cedera serius pada rahim, menyebabkan pendarahan hebat yang tidak bisa dihentikan secara alami.

Setelah kondisinya memburuk, keluarga akhirnya membawa pasien ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) rumah sakit.

Setibanya di rumah sakit, tim medis menemukan bahwa struktur rahim pasien telah rusak total, sehingga satu-satunya cara untuk menyelamatkan nyawa sang ibu adalah dengan melakukan operasi pengangkatan rahim (histerektomi).

Apa Itu Rahim Copot?

Secara medis, istilah “rahim copot” bukanlah istilah resmi, namun merujuk pada kondisi prolaps uteri atau kerusakan struktur rahim akibat trauma berat.

Dalam kasus ini, kerusakan disebabkan oleh penanganan non-medis yang agresif saat proses melahirkan.

Menurut dr. Gia, rahim adalah organ vital yang tidak bisa sembarangan disentuh atau ditarik saat persalinan. Kesalahan sedikit saja bisa mengakibatkan pendarahan internal, infeksi, bahkan kematian.

Dampak Fisik dan Psikologis Pasien

dr. Gia Pratama di podcast. [YouTube Raditya Dika]dr. Gia Pratama di podcast. [YouTube Raditya Dika]Setelah operasi pengangkatan rahim, pasien dinyatakan selamat, tetapi harus menghadapi kenyataan pahit: tidak bisa lagi memiliki anak secara alami.

Selain luka fisik, trauma emosional yang ditanggung pasien juga berat. Banyak perempuan mengalami depresi pasca-histerektomi, terutama bila kehilangan rahim di usia muda.

Hal ini menunjukkan pentingnya pendampingan psikologis dan edukasi reproduksi bagi perempuan yang mengalami komplikasi serius seperti ini.

Peringatan dr. Gia: Jangan Percaya Dukun Beranak Tanpa Izin Medis

dr. Gia Pratama. [YouTube Raditya Dika]dr. Gia Pratama. [YouTube Raditya Dika]Dalam perbincangan dengan Raditya Dika, dr. Gia menekankan pentingnya kesadaran masyarakat terhadap risiko persalinan tradisional.

Menurutnya, tidak semua dukun beranak memahami anatomi tubuh dan prosedur medis yang aman.

Ia menambahkan: “Kalau salah penanganan, nyawa ibu bisa jadi taruhannya. Rahim itu bukan sesuatu yang bisa ditarik begitu saja.”

Kasus ini menjadi momentum penting untuk memperkuat edukasi kesehatan reproduksi di Indonesia.

Kementerian Kesehatan terus mengimbau masyarakat agar melakukan persalinan di fasilitas kesehatan resmi (puskesmas, klinik, rumah sakit) dengan tenaga medis bersertifikat.

Selain menjamin keamanan ibu dan bayi, fasilitas medis juga mampu menangani komplikasi secara cepat bila terjadi keadaan darurat.

Tag Viral TikTok Kasus Viral Podcast Raditya Dika Rahim Copot dr Gia Pratama Kesehatan Reproduksi Persalinan Aman Edukasi Medis Dukun Beranak Berita Kesehatan