Internasional

Eskalasi Konflik Yaman, Kemlu RI Pantau Situasi dan Imbau WNI Waspada

28 Desember 2025 | 08:09 WIB
Eskalasi Konflik Yaman, Kemlu RI Pantau Situasi dan Imbau WNI Waspada
Kemlu imbau WNI di Yaman untuk waspada.

Yaman sudah hampir sebulan memanas oleh konflik saudara yang kembali bereskalasi, terutama di wilayah timur negara itu. Di tengah situasi tersebut, Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) menyampaikan perhatian serius dan imbauan kewaspadaan bagi Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Yaman.

rb-1

“Indonesia mengikuti dengan seksama perkembangan situasi di Republik Yaman, termasuk di Hadramout dan Al-Mahra,” demikian keterangan Kemlu RI melalui akun resminya di X, @Kemlu_RI, Sabtu. Kemlu juga menyampaikan keprihatinan atas meningkatnya ketegangan yang berpotensi memperburuk kondisi keamanan.

Kemlu RI menilai eskalasi terbaru dapat menambah penderitaan rakyat Yaman yang telah lama dilanda konflik. Dalam konteks tersebut, pemerintah Indonesia mengingatkan pentingnya kehati-hatian bagi WNI di wilayah terdampak konflik.

Baca Juga: Enam WNI Ditangkap di Singapura, Masuk Ilegal Lewat Laut Terancam Cambuk

rb-3

Ketegangan di Yaman meningkat seiring laporan pergerakan militer sepihak oleh Dewan Transisi Selatan (Southern Transitional Council/STC). Kelompok ini dilaporkan mencapai kemajuan teritorial di kegubernuran timur Hadhramaut dan Al-Mahrah.

“Tindakan-tindakan yang dilakukan oleh STC tersebut telah meningkatkan ketegangan dan mengancam lingkungan keamanan di negara itu,” demikian disampaikan dalam laporan terkait perkembangan konflik. Situasi ini menambah kompleksitas konflik yang telah berlangsung bertahun-tahun.

Baca Juga: 9 WNI Diduga Korban Online Scam Dipulangkan dari Kamboja

Sejumlah kantor berita juga melaporkan bahwa pasukan Arab Saudi meninggalkan kota Aden di Yaman selatan. Penarikan ini mencakup markas besar koalisi Arab yang sejak 2015 mendukung otoritas Yaman yang diakui secara internasional.

Ilustrasi konflik Yaman.Ilustrasi konflik Yaman.Menurut sumber di pemerintahan kota Aden kepada RIA Novosti, penarikan pasukan Saudi terjadi di tengah perebutan provinsi-provinsi timur oleh kelompok separatis. “Truk-truk besar mengangkut peralatan-peralatan terakhir milik tentara Saudi dari markas komando koalisi di Kota Al-Shaab,” kata sumber tersebut.

Sumber itu menyebutkan konvoi tersebut bergerak menuju Provinsi Hadhramaut yang berbatasan darat dengan Arab Saudi. Perkembangan ini menimbulkan kekhawatiran akan potensi kekosongan keamanan di wilayah selatan Yaman.

Kemlu di bawah Menlu Sugiono mengimbau WNI di Yaman untuk waspada.Kemlu di bawah Menlu Sugiono mengimbau WNI di Yaman untuk waspada.Yaman kini menghadapi ancaman perang saudara dan disintegrasi. Sejak akhir November, ketegangan keamanan dan militer terus meningkat di Provinsi Hadramaut yang kaya sumber daya minyak.

Konflik ini melibatkan Dewan Transisi Selatan yang dibentuk pada 2017 dan menuntut pemisahan Yaman Selatan dari Yaman Utara. STC menyatakan ingin mendirikan negara selatan merdeka seperti sebelum penyatuan Yaman pada 1990.

Di sisi lain terdapat Aliansi Suku Hadramaut yang berdiri sejak 2013 dan menolak kehadiran pasukan dari luar provinsi. Di antara kedua pihak tersebut, terdapat pula pasukan militer wilayah pertama dan kedua yang berada di bawah Kementerian Pertahanan, yang menambah rumit dinamika konflik di Yaman.

Tag WNI Kemlu Yaman Konflik Yaman