Fakta Meninggalnya 'Encuy' Nandi Juliawan 'Preman Pensiun' di Umur 32 Tahun
Lifestyle

Dunia hiburan Indonesia kehilangan salah satu talenta muda terbaiknya. Nandi Juliawan, aktor berusia 32 tahun yang dikenal sebagai Encuy dalam sinetron Preman Pensiun, meninggal dunia pada Sabtu, 6 September 2025, di rumahnya di Garut, Jawa Barat.
Kabar duka ini langsung mengguncang publik dan para penggemar sinetron yang populer di layar kaca tersebut. Sosok Nandi tak hanya dikenal lewat aktingnya, tetapi juga kepribadian ramah yang melekat di balik layar.
Berdasarkan keterangan resmi dari Kepolisian Garut, Nandi Juliawan ditemukan meninggal akibat gantung diri. Ia pertama kali ditemukan oleh sang istri sepulang dari berjualan.
Baca Juga: Pengacara Hotma Sitompul Hembuskan Nafas Terakhir di RSCM Kencana
Tragedi ini meninggalkan banyak tanda tanya sekaligus rasa kehilangan mendalam di hati masyarakat. Pihak keluarga kabarnya menolak dilakukan otopsi sehingga detail medis lebih lanjut tidak tersedia.
Kabar meninggalnya Encuy pertama kali diketahui publik melalui unggahan Instagram Abenk Marco, pemeran Kang Cecep dalam Preman Pensiun. Unggahan itu segera dibanjiri komentar haru dan doa dari sesama artis maupun warganet.
Baca Juga: Sosok Kang Gobang 'Preman Pensiun' Meninggal di Usia 56 Tahun, Ternyata Dulu Preman Beneran
Ucapan belasungkawa juga datang dari para pemain Preman Pensiun lainnya yang mengenang Nandi sebagai pribadi penuh semangat dan rendah hati. Sosoknya dianggap mampu membangun kehangatan di lokasi syuting.
Dalam sinetron Preman Pensiun, Encuy digambarkan sebagai calo angkot dengan gaya khas mengenakan topi pet. Karakter ini memberikan warna tersendiri dalam cerita sehingga mudah melekat di ingatan penonton.
Kepergiannya menjadi pengingat bahwa sosok publik figur pun tak lepas dari berbagai tekanan hidup. Tekanan sosial maupun profesional bisa berdampak besar terhadap kondisi psikologis.
Nandi Juliawan alias Kang Encuy. (Instagram)
Tragedi ini sekaligus mengangkat kembali pentingnya menjaga kesehatan mental. Masyarakat diimbau untuk membuka ruang komunikasi dan memberikan dukungan bagi siapa pun yang tengah berjuang menghadapi beban emosional.
Jika merasa tertekan atau mengenal seseorang yang membutuhkan pertolongan, sangat dianjurkan untuk segera mencari bantuan profesional. Langkah kecil ini bisa menjadi penyelamat nyawa dan mencegah terulangnya peristiwa serupa.