Fatal! Kecelakaan KA di Cicalengka Bisa Coreng Wajah KAI

FTNews - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menilai kecelakaan kereta api di Cicalengka, Bandung, Jawa Barat adalah kejadian yang sangat tragis. Sifatnya adu banteng "head to head".

Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi menegaskan, kejadian ini jenis kecelakaan yang paling fatal di sektor perkeretapiaan. Kasus serupa pernah terjadi pada tabrakan kereta di Bintaro dan Brebes.

"Kementerian Perhubungan dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) harus segera melakukan audit teknis. Bahkan kalau perlu audit managerial, pada tabrakan kereta api di Cicalengka tersebut," katanya di Jakarta, Jumat (5/1).

Baca Juga: Korban Tabrakan Kereta: Gemeteran Hebat, Alhamdulillah Dilindungi Allah

Tulus menyebut, kecelakaan ini bisa mencoreng wajah PT KAI yang selama ini sudah sangat baik di mata publik. Terkait inovasi pelayanan pada penumpang dan tingginya safety secara keseluruhan.

Mundur ke belakang, kecelakaan kereta api di Brebes terjadi pada 25 Desember 2001. Kereta api Empu Jaya menabrak Kereta Gaya Baru Malam Selatan yang sedang menunggu persilangan di Stasiun Ketanggungan, Brebes, Jawa Tengah.

Akibat peristiwa ini 45 orang meninggal dunia. Penyebab kecelakaan adalah murni kesalahan manusia.

Baca Juga: Penumpang Kereta Argo Wilis-Semeru Dievakuasi

Lebih mengerikan lagi. Tragedi Bintaro 19 Oktober 1987 di Pondok Betung, Bintaro, Jakarta Selatan. Tabrakan terjadi melibatkan Kereta Api 225 jurusan Rangkasbitung-Jakarta dan Kereta Patas 220 Tanah Abang-Merak.

Sebanyak 156 orang meninggal dan lebih dari 300 orang lainnya luka berat akibat tragedi ini.

Tragedi Bintaro 1987 bermula dari kesalahan kepala Stasiun Serpong yang memberangkatkan KA 225 menuju Stasiun Sudimara. Tanpa memeriksa tingkat keterisian jalur kereta di Stasiun Sudimara.

Akibatnya, ketika kereta api 225 tiba di Stasiun Sudimara pukul 06.45 WIB, ketiga jalur di stasiun tersebut telah penuh.