Fenomena Cipung Gabisa Bayar, Dari Video Lucu hingga Viral
Jagat media sosial, khususnya platform X (sebelumnya Twitter) dan Instagram, dalam beberapa hari terakhir diramaikan oleh beredarnya konten serta meme lucu yang menampilkan sosok anak selebritas, Cipung.
Konten viral tersebut memunculkan narasi bahwa Cipung “gabisa bayar” saat berbelanja makanan atau ikan dalam sebuah video singkat.
Fenomena ini menyebar dengan cepat. Namun, sumber utama konten tersebut hanyalah video spontan yang diunggah di platform seperti TikTok atau Instagram Reels, dan sama sekali tidak berbentuk laporan faktual terkait utang maupun persoalan keuangan.
Baca Juga: Kenali Adenovirus Penyebab Anak Nagita Slavina Diopname!
Asal Mula Viral Cipung Gabisa Bayar
Dalam video yang beredar, terlihat momen ketika balita tersebut berinteraksi dengan pedagang saat membeli sesuatu. Ekspresi Cipung yang tampak terkejut karena tidak membawa uang tunai menjadi inti dari kelucuan video tersebut.
Baca Juga: Aura Bos Kecil, 8 Potret Rayyanza Nonton Pertandingan Tim Basket Milik Raffi Ahmad Bikin Gemas!
Respons netizen pun mengarah ke humor. Frasa “Cipung gabisa bayar” kemudian digunakan berulang kali sebagai bahan meme dan candaan di berbagai platform media sosial.
“Netizen sering bercanda bahwa Cipung tidak bisa bayar karena masih kecil dan belum punya uang sendiri. Ini murni humor dari tingkah lucu anak kecil saat berada di tempat belanja,” ujar seorang pengamat media sosial.
Cipung Gabisa Bayar Jadi Bahan Candaan Netizen Salah Tafsir
Murni Humor, Bukan Isu Finansial
Penting untuk ditegaskan bahwa narasi “Cipung gabisa bayar” sepenuhnya merupakan konten humor dan meme media sosial, bukan laporan keuangan ataupun berita mengenai ketidakmampuan membayar utang atau kewajiban tertentu.
Hingga kini, tidak ada data resmi maupun sumber berita kredibel yang menyebutkan bahwa Rayyanza, nama asli Cipung, mengalami masalah finansial atau perkara hukum terkait keuangan.
Video yang viral tersebut hanyalah potongan momen ringan yang diunggah untuk hiburan.
Fenomena ini kembali menunjukkan bagaimana konten sederhana, lucu, dan spontan, terlebih yang melibatkan figur publik yang disukai, mampu dengan cepat mendominasi percakapan warganet dalam waktu singkat.
