Lifestyle

Fenomena Drachin: Drama Pendek China Raup Rp156 Triliun, Ubah Wajah Hiburan Dunia

29 Oktober 2025 | 17:02 WIB
Fenomena Drachin: Drama Pendek China Raup Rp156 Triliun, Ubah Wajah Hiburan Dunia
kolase wanda dan drama china (instagram.comwandaponika)

Di tengah derasnya arus konten digital yang datang silih berganti, muncul satu fenomena baru yang menyita perhatian publik hingga ke level pejabat tinggi: Drachin, alias drama pendek asal China.

rb-1

Siapa sangka, tontonan berformat mini ini dengan durasi hanya beberapa menit per episode kini menjelma menjadi raksasa bisnis hiburan global. Diperkirakan, industri Drachin akan meraup pendapatan hingga Rp156 triliun pada akhir tahun 2025.

Fenomena ini bukan sekadar tren sesaat, melainkan revolusi dalam cara manusia menikmati hiburan di era serba cepat, di mana waktu menjadi komoditas utama.

Baca Juga: Gara-Gara Dracin, Rumah Tangga Clara Shinta Goyah

rb-3

Strategi Jenius di Balik Kesuksesan Drachin

Menurut pengamat industri digital Wanda Ponika, kesuksesan Drachin bukanlah hasil keberuntungan semata. Di balik setiap serial viral, terdapat riset mendalam dan strategi bisnis yang matang.

“Kesuksesan Drachin bukan kebetulan. Ada perencanaan dan analisis perilaku penonton yang luar biasa detail,” ungkap Wanda melalui akun Instagram-nya, @wandaponika.

Baca Juga: Drama Epik 'Footprints of Change', Perjuangan Perempuan dari 1930-an hingga 1990-an

Para kreator Drachin memahami perubahan perilaku masyarakat global yang kini lebih menyukai video singkat, cepat, dan mudah dicerna.

Setiap cerita dirancang untuk menggugah emosi dalam waktu singkat, dengan tetap mempertahankan kualitas sinematografi yang apik.

Formula suksesnya terletak pada narasi padat, konflik cepat, dan karakter kuat kombinasi yang sulit disaingi oleh konten dari negara lain.

Rahasia Popularitas: Hiburan Cepat di Era “Scrolling”

Kekuatan utama Drachin ada pada durasi singkatnya. Di masa ketika orang lebih sering scrolling media sosial daripada menonton film dua jam penuh, format pendek menjadi solusi sempurna.

“Drachin itu seperti camilan hiburan kecil, cepat, tapi bikin ketagihan,” tulis Wanda dalam unggahannya.

Strategi pemasarannya pun tak kalah agresif. Iklan-iklan Drachin membanjiri platform seperti TikTok dan Instagram, lengkap dengan teaser emosional dan tawaran bonus episode yang menggoda.

Pendekatan ini disebut Wanda sebagai strategi “low cost, big reach, high impact” dengan biaya besar namun hasil yang sangat masif.

Menariknya, penonton Drachin datang dari berbagai kalangan. Dari ibu rumah tangga, profesional muda, hingga para bapak-bapak yang ikut terbawa dalam kisah cinta, konflik, dan drama ringan berdurasi kilat.

Dampak Budaya dan Ekonomi yang Mengglobal

Drama pendek China (Tiktok)Drama pendek China (Tiktok)

Lebih dari sekadar hiburan, Drachin kini menjadi jembatan budaya yang memperkenalkan gaya bercerita khas Tiongkok ke kancah internasional.

Nilai-nilai seperti keluarga, perjuangan, dan romansa modern dikemas dengan sentuhan universal, sehingga mudah diterima di berbagai negara termasuk Indonesia.

Secara ekonomi, industri ini telah menciptakan rantai produksi baru yang menghidupkan banyak profesi: mulai dari penulis naskah, sutradara, aktor, hingga penyedia platform digital. Semua bergerak dalam satu ekosistem yang tumbuh pesat, membuka lapangan kerja dan peluang bisnis baru.

Melihat dampaknya yang besar, tak menutup kemungkinan Indonesia akan melahirkan versi lokalnya drama pendek khas Nusantara dengan budaya dan cerita yang tak kalah menarik.

Lebih dari Sekadar Tren

Fenomena Drachin membuktikan bahwa kreativitas dan adaptasi terhadap perubahan perilaku penonton dapat mengubah wajah industri hiburan dunia. Dari layar ponsel yang kecil, lahirlah peluang ekonomi dan budaya berskala global.

Drachin bukan sekadar kisah cinta atau drama ringan. Ia adalah simbol perubahan zaman bahwa di era digital, durasi singkat bukan berarti dampak yang kecil.

Tag dracin Wanda Ponika pengamat industri digital drama pendek china Fenomena Drachin 2025