Fenomena Gua Safawardi Sempat Viral Disebut Tembus ke Mekah, Simak Penjelasan Arkeolog

Belakangan ini Gua Safarwadi di Tasikmalaya viral dan menjadi perbincangan hangat warganet setelah dikabarkan bisa tembus ke Mekah.

Menyahuti hal, seorang Arkeologi dan pakar sosial budaya, Dr. Ali Akbar coba menjawab fenomena tersebut.

Ali Akbar menanggapi fenomena ini dengan pendekatan yang lebih rasional, menghubungkannya dengan teori religi dan spiritualitas manusia.

Baca Juga: Suara Bergetar Marisa Putri, Penabrak Wanita di Riau hingga Tewas: Maaf Saya Mabuk

Gua Safarwadi yang terletak di Kampung Pamijahan, Cipatujah, Tasikmalaya, memang memiliki panjang 284 meter dan dua ujung yang menghubungkan dua desa.

Namun, menurut Dr. Ali Akbar, fenomena ini lebih dapat dilihat dari sudut pandang arkeologi dan religi.

"Saya mengajar tentang religi prasejarah, yang berhubungan dengan emosi keagamaan manusia. Sejak zaman dahulu, manusia selalu mencari tempat yang sunyi, seperti gua, untuk mendekatkan diri kepada Tuhan," ujar Ali Akbar.

Baca Juga: Warganet Sindir Pramono Dan Rano Tinjau Banjir, Dibandingkan dengan Wapres

Menurutnya, teori ini mencakup berbagai orientasi religi, termasuk kemungkinan bahwa gua yang ada di Tasikmalaya ini memiliki arah simbolik menuju Mekah, sebagai bagian dari ekspresi religiusitas masyarakat pada masa lalu.

Fenomena ini mengingatkan kita pada Gua Sunyaragi di Cirebon, yang juga dipandang sebagai tempat spiritual dengan fungsi serupa, meskipun keduanya memiliki perbedaan dalam asal usulnya.

Ratusan orang berbondong-bondong masuk ke dalam gua Safawardi yang disebut tembus ke Mekah. [instagram]

Namun, Ali Akbar menegaskan, gua ini tidak secara fisik menghubungkan Indonesia dengan Mekah.

Penjelasan ini mengacu pada filosofi dan pandangan manusia purba yang menggambarkan perjalanan spiritual sebagai perjalanan menuju Tuhan.

Gua Safarwadi juga dikenal oleh masyarakat sekitar sebagai situs yang memiliki sejarah panjang.

KH. Endang Ajidin, sesepuh dari komplek Ziarah Pamijahan, menjelaskan bahwa gua ini pernah menjadi tempat Syeikh Abdul Muhyi bersama murid-muridnya.

Dalam cerita yang diturunkan turun-temurun, gua ini disebut-sebut memiliki lorong yang mengarah ke berbagai daerah, termasuk Mekah.

"Ada cerita bahwa di dalam gua terdapat lubang-lubang yang konon mengarah ke tempat-tempat seperti Cirebon, Surabaya, Banten, dan bahkan Mekah. Salah satu simbol yang dikenal adalah batu bergambar peci haji yang ditemukan di dalam gua," terang Endang.

Namun, ia menegaskan bahwa ini semua adalah bagian dari cerita legenda dan tidak perlu dipahami secara harfiah.

Fenomena ini hanya menunjukkan bagaimana manusia dahulu menggambarkan perjalanan spiritual mereka.

Viralnya Gua Safarwadi sebagai jalan menuju Mekah memang menarik perhatian banyak orang, namun masyarakat diimbau untuk tetap berpikir bijaksana.

Seperti yang disampaikan oleh Endang, kisah ini adalah bagian dari fragmen sejarah dan budaya lokal yang harus dihargai, namun tidak seharusnya diyakini sepenuhnya sebagai kenyataan.[