Fenomena Joseph Reth, CEO Muda di Balik Aristotle yang Mengubah Peta AI Dunia
Lifestyle

Dunia teknologi kembali diguncang dengan kehadiran Aristotle, model kecerdasan buatan (AI) yang dikembangkan startup Autopoiesis. Sosok di baliknya adalah Joseph Reth, pemuda berusia 22 tahun yang berhasil mencuri perhatian global.
Aristotle disebut melampaui performa raksasa AI mapan seperti GPT-5 dan Grok4. Model ini meraih skor 92,4 persen dalam GPQA Diamond, tes paling sulit yang mengukur kemampuan penalaran dan pemahaman tingkat tinggi. Capaian tersebut menjadikannya AI pertama yang benar-benar mendekati pemikiran ilmiah manusia.
Beda dari AI Lain: Konsep Co-Scientist
Baca Juga: Jangan Kecolongan, Ini Cara Deteksi Tulisan Dibuat AI atau Bukan
Yang membedakan Aristotle dengan model lain adalah konsep co-scientist. Jika mayoritas AI berperan sebagai asisten, Aristotle dirancang menjadi mitra penelitian. Ia mampu memverifikasi jawaban sendiri, mengetahui batas kemampuannya, dan mengakui saat tidak punya cukup data.
Pendekatan ini menjawab kritik besar terhadap AI generatif yang sering dianggap "halu" karena memberikan jawaban meyakinkan meski salah.
Baca Juga: Ikuti Saran Diet ChatGPT, Pria Ini Dilarikan ke Rumah Sakit karena Halusinasi Parah
Tak hanya itu, Oracle ikut menjadi pendukung utama. Autopoiesis memilih Oracle Cloud Infrastructure sebagai fondasi, menyediakan kecepatan, keamanan, dan efisiensi biaya yang dibutuhkan untuk mengoperasikan model sebesar Aristotle di skala global.
Fenomena Generasi Baru Inovator
Fenomena Joseph Reth kerap dibandingkan dengan dunia game online, ketika pemain muda tiba-tiba muncul dan mengalahkan para profesional lama. Di usia yang biasanya masih mencari arah karier, Joseph sudah melahirkan teknologi yang membuat perusahaan raksasa harus menoleh.
Aristotle sekaligus menjadi simbol pergeseran generasi. Dulu, inovasi besar identik dengan perusahaan mapan. Kini, lahir dari anak muda berani ambil risiko dan berpikir di luar kebiasaan.
Kisah ini memberi inspirasi bahwa usia muda bukan halangan untuk menciptakan sesuatu yang berdampak besar. Aristotle juga membuka diskusi baru soal etika dan regulasi AI, karena model ini menunjukkan masa depan AI bukan hanya lebih pintar, tapi juga lebih bijak dan transparan.
Penulis : Andinilah