Teknologi

Bos Teknologi Rusia Ungkap Bagaimana Tertinggal Negaranya Soal AI dari AS-China

24 November 2025 | 20:06 WIB
Bos Teknologi Rusia Ungkap Bagaimana Tertinggal Negaranya Soal AI dari AS-China
Ilustrasi artificial intelligence Rusia. [ftnews-copilot]

Kecerdasan buatan (artificial intelligence) atau AI akan memberikan pengaruh setara dengan teknologi nuklir bagi negara-negara yang mampu melaju lebih cepat saat ini. Demikian ungkapan seorang eksekutif AI terkemuka Rusia tentang superioritas teknologi tersebut abad ini.

rb-1

Ia adalah Alexander Vedyakhin, wakil CEO pertama Sberbank, yang tengah berkembang dari lembaga pemberi pinjaman besar menjadi konglomerat teknologi berfokus AI.

Pencapaian Rusia di Antara Negara Lain

Baca Juga: Putin Beri Tepuk Tangan, Prabowo Pilih Hadir di Forum Rusia daripada KTT G7

rb-3

Alexander Vedyakhin. [linkedin]Alexander Vedyakhin. [linkedin]Alexander Vedyakhin bahwa merupakan sebuah adalah pencapaian cukup bagus bahwa Rusia termasuk di antara tujuh negara dengan AI buatan sendiri.

“AI itu seperti proyek nuklir. Sebuah ‘klub nuklir’ baru sedang muncul secara global, di mana entah Anda memiliki large language model (LLM) nasional sendiri atau tidak,” kata Vedyakhin dalam wawancara di acara tahunan AI Journey Rusia, seperti dikutip Reuters.

Baca Juga: Mantan Eksekutif Google Sebut Gelar Sarjana Hukum-Kedokteran Buang-Buang Waktu karena AI

Menurutnya, Rusia harus memiliki setidaknya dua atau tiga model AI orisinal, bukan “model asing yang dilatih ulang”, untuk digunakan dalam bidang sensitif seperti layanan publik daring, kesehatan, dan pendidikan.

“Tidak mungkin mengunggah informasi rahasia ke dalam model asing. Itu benar-benar dilarang. Melakukannya akan menimbulkan konsekuensi yang sangat tidak menyenangkan,” ujar Vedyakhin.

Presiden Vladimir Putin mengatakan pekan lalu bahwa model AI buatan sendiri sangat penting untuk menjaga kedaulatan Rusia. Sberbank dan perusahaan teknologi Yandex memimpin upaya untuk mengejar ketertinggalan dari para pesaing AS dan Tiongkok.

Vedyakhin mengatakan Rusia akan kesulitan menyamai para pemimpin di bidang komputasi, terutama karena sanksi Barat yang membatasi akses terhadap teknologi, dan kesenjangan tersebut kemungkinan akan melebar.

Keanggotaan Klub "Ditutup"

Robot artificial intelligence. [Ftnews-Meta Ai]Robot artificial intelligence. [Ftnews-Meta Ai]

Vedyakhin mengatakan AS dan Tiongkok berada di depan anggota klub lainnya, termasuk Rusia, sekitar enam hingga sembilan bulan.

“Dalam perlombaan ini, setiap hari sangat berarti, tetapi mereka yang belum memulai tertinggal jauh lebih dari satu hari dengan setiap hari yang berlalu. Bagi mereka yang memutuskan bergabung sekarang, akan sangat mahal, hampir mustahil,” ujarnya.

“Kami menghargai apa yang telah dilakukan perusahaan Tiongkok dan Amerika. Kami memahami bahwa mereka memiliki keunggulan awal yang kuat dengan banyak uang, ahli, dan daya komputasi,” kata Vedyakhin.

Vedyakhin mengatakan GigaChat 2 MAX LLM milik Sberbank sebanding dengan ChatGPT 4.0, sementara GigaChat Ultra Preview yang baru setara dengan ChatGPT 5.0.

Sberbank bersiap menghadapi persaingan dengan model generasi berikutnya dan berencana membuat beberapa model terbarunya bersifat open source, termasuk untuk penggunaan komersial.

Tag ai rusia