FIFA Jatuhi Sanksi ke PSSI, Laga Timnas Indonesia vs China Kena Imbasnya
Olahraga

Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) resmi menjatuhkan sanksi kepada Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) berupa denda senilai lebih dari Rp 400 juta serta pembatasan jumlah penonton pada laga Timnas Indonesia vs China, yang dijadwalkan berlangsung pada 5 Juni 2025 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK).
Informasi ini disampaikan oleh anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Arya Sinulingga yang mengungkap bahwa surat resmi dari FIFA telah diterima federasi pada Sabtu (10/5/2025).
Sanksi ini merupakan buntut dari insiden diskriminatif yang dilakukan oleh sebagian suporter saat laga Timnas Indonesia melawan Bahrain pada 25 Maret 2025 lalu, dalam lanjutan Ronde 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Baca Juga: Harga Tiket Timnas Indonesia vs China Resmi Dirilis, Mulai dari Rp300 Ribu di SUGBK
"Surat dari FIFA merujuk pada Pasal 15 tentang tindakan diskriminasi. Dalam surat itu dinyatakan bahwa PSSI bertanggung jawab atas tindakan tidak pantas suporter Indonesia di laga melawan Bahrain," ujar Arya dalam konferensi pers bersama media.
Menurut laporan pertandingan yang dikutip FIFA, pelanggaran terjadi sekitar menit ke-80 ketika sekitar 200 hingga 300 suporter Indonesia, terutama di tribun utara dan selatan, melontarkan slogan-slogan bernada xenophobia. Insiden ini dinilai sebagai pelanggaran serius oleh otoritas tertinggi sepak bola dunia.
Pertandingan melawan Bahrain sendiri sempat dibayangi narasi 'balas dendam' dari sebagian fans, mengingat kontroversi dalam pertemuan sebelumnya antara kedua negara. Namun, FIFA tetap menilai bahwa tindakan diskriminatif tidak bisa dibenarkan dalam bentuk apa pun.
Akibat insiden tersebut, PSSI didenda FIFA sebesar Rp 400 juta lebih dan pertandingan Timnas Indonesia vs China di Jakarta tidak bisa dihadiri dalam kapasitas penuh. "Kita harus mengurangi jumlah penonton sebanyak 15 persen, khususnya di tribun belakang gawang, yaitu utara dan selatan," pungkas Arya.
Tak hanya itu, FIFA juga meminta PSSI menyampaikan rencana penataan tempat duduk 10 hari sebelum pertandingan digelar. Mereka membuka opsi agar kursi-kursi kosong tersebut bisa diisi oleh komunitas anti-diskriminasi atau keluarga, selama terdapat atribut dan spanduk yang mengampanyekan pesan anti-diskriminasi di area tersebut.
Sanksi ini menjadi peringatan serius bagi PSSI dan seluruh pendukung Timnas untuk menjaga perilaku selama pertandingan. Kasus diskriminasi suporter Indonesia kini menjadi perhatian global, dan bisa berdampak pada izin menggelar laga internasional ke depan.