Film Animasi ‘Ne Zha 2’ Sukses Mengguncang Pasar Global
Lifestyle

Film animasi China, Ne Zha 2, telah mendominasi box office global pada kuartal pertama tahun 2025, meraup lebih dari $2 miliar dan menjadi film animasi terlaris serta film keenam dengan pendapatan tertinggi sepanjang masa.
Kesuksesan ini mungkin melampaui ekspektasi, tetapi ada banyak tanda yang menunjukkan bahwa lonjakan box office untuk animasi China memang sudah di depan mata.
Sebelum Ne Zha, waralaba animasi terbesar di China adalah Boonie Bears. Pada tahun 2024, film ke-10 dari waralaba ini, Boonie Bears: Time Twist, berhasil melampaui pendapatan $1 miliar.
Baca Juga: JUMBO Jadi Film Animasi Indonesia Terlaris di Asia Tenggara, Produser: Bukti Kepercayaan Anak Bangsa
Sementara itu, pada tahun 2023, film epik sejarah dari Light Chaser Animation, Chang’An, menjadi hit besar dengan pendapatan $250 juta, mengungguli film-film dari studio animasi terbesar di AS dan Jepang.
Animasi China, yang sering disebut donghua, memiliki sejarah panjang, tetapi baru benar-benar berkembang pesat dalam satu dekade terakhir.
Kemajuan teknologi animasi yang semakin canggih dan terjangkau, serta meningkatnya jumlah animator berbakat, telah memungkinkan studio China memproduksi film animasi berkualitas tinggi yang mampu bersaing dengan industri animasi global.
Baca Juga: Dibalik Kesuksesan Jumbo, Ada Fakta-fakta Tersembunyi Hingga Bisa Pecahkan Rekor
Perubahan ini didorong oleh berbagai faktor, termasuk investasi yang meningkat dalam sektor hiburan, dukungan pemerintah, dan pasar domestik yang berkembang pesat—terlihat dari popularitas animasi China serta film impor dari Jepang dan AS.
Salah satu tonggak penting dalam kebangkitan animasi China adalah rilis Ne Zha pada tahun 2019.
Disutradarai oleh Yu Yang, film ini mengadaptasi kisah mitologi klasik China dan menjadi hit besar di dalam negeri.
Dengan pendapatan lebih dari $700 juta di seluruh dunia, Ne Zha menjadi film animasi terlaris di China saat itu.
Kesuksesan ini membuka jalan bagi proyek-proyek yang lebih ambisius, termasuk sekuelnya yang sangat dinanti, Ne Zha 2.
Dirilis pada 29 Januari, Ne Zha 2 sukses besar di box office global. Film ini, yang kembali disutradarai oleh Yu Yang, melanjutkan kisah Ne Zha, dewa muda yang pemberontak dan kuat. Sekuel ini tidak hanya memenuhi ekspektasi, tetapi juga melampauinya dalam hampir semua aspek.
Dengan pendapatan lebih dari $2 miliar di seluruh dunia, Ne Zha 2 menjadi film China pertama yang mencapai pencapaian ini.
Selain itu, film ini juga mencetak rekor dalam format Imax, dengan total pendapatan lebih dari $150 juta, melampaui film-film Imax besar seperti Interstellar ($145 juta), Avengers: Infinity War ($145,8 juta), dan Dune 2 ($146,5 juta).
Pendapatan film ini masih berpotensi bertambah, dengan jadwal rilis di Eropa dan Asia yang masih berlangsung.
Kesuksesan Ne Zha 2 bukan hanya kemenangan finansial, tetapi juga pencapaian budaya yang signifikan. Ceritanya, yang menggabungkan mitologi China dengan tema modern seperti individualisme dan determinasi diri, telah menarik perhatian penonton di seluruh dunia.
Kombinasi antara unsur klasik dan modern ini memungkinkan Ne Zha 2 menembus batas budaya dan menjangkau audiens global yang lebih luas.
Animasi China sering kali mengambil inspirasi dari sejarah dan budaya lokalnya yang kaya.
Beberapa contoh terbaru termasuk Into the Mortal World (2024), yang menggunakan konsep astronomi China kuno tentang 28 roh rasi bintang sebagai elemen cerita; Chang’An (2023), yang mengisahkan kehidupan para penyair legendaris Gao Shi dan Li Bai; Warrior King (2023), adaptasi dari kisah Raja Gesar; serta Qianqiu Shisong, serial animasi pendek yang kontroversial karena menggunakan kecerdasan buatan untuk merekonstruksi cerita-cerita ikonik China.
Keberhasilan luar biasa Ne Zha 2 telah menetapkan standar baru bagi animasi China dan membuka pintu bagi proyek-proyek mendatang.
Film ini membuktikan bahwa animasi China mampu bersaing dengan produksi Hollywood dan meraih pengakuan global.
Keberhasilan ini kemungkinan akan mendorong lebih banyak studio China untuk berinvestasi dalam proyek animasi berkualitas tinggi dan mengeksplorasi berbagai kemungkinan baru dalam penceritaan.
Dampak global Ne Zha 2 juga menunjukkan potensi animasi China sebagai jembatan budaya, memperkenalkan dan memperkaya pemahaman dunia terhadap budaya China.
Dengan semakin banyaknya film animasi China yang mendapatkan pengakuan internasional, industri ini akan semakin berpengaruh dalam lanskap animasi global dan berkontribusi pada keberagaman industri tersebut.
Tidak menutup kemungkinan bahwa di masa depan, seniman dari berbagai negara akan terinspirasi oleh gaya dan cerita animasi China, sebagaimana banyak studio Barat kini mengambil inspirasi dari anime Jepang.
Tak diragukan lagi, China siap menempatkan dirinya sebagai pemimpin industri animasi global, bersaing secara kreatif dan komersial dengan negara-negara lain.