Film Dokumenter Petrus Ungkap Tragedi Penembakan Preman Era Suharto
Lifestyle

Film dokumenter Petrus mengunggap penembakan misterius terhadap para preman di era 1980-an, yang saat itu Indonesia dipimpin Presiden Suharto.
Film ini mengupas sisi gelap dari sejarah era penembakan misterius. Film Petrus sendiri dibuat untuk membuka diskusi luas mengenai kebijakan yang pernah diterapkan serta dampaknya terhadap masyarakat.
Dalam jumpa pers pada 2 Desember 2024, narasumber utama film Petrus berbagi pandangan dan pengalaman mereka.
Baca Juga: Festival Sinema Prancis 2024 Digelar 22 November - 8 Desember
Hadir juga Ibu Tinah, istri Slamet Gaplek, salah satu korban dalam tragedi tersebut. Ada pula Bapak Yudho, sahabat dari Wahyu yang juga jadi korban dalam peristiwa tersebut.
Mereka memberikan perspektif dari sisi pribadi yang tentunya sangat berharga saat menceritakan peristiwa kelam itu.
“Awalnya saya ingin mengangkat sebuah film bertema kekerasan, seperti tentang preman atau gangster. Lalu saya terpikir kenapa tidak membuat film bersumber dari sebuah kejadian besar. Akhirnya diputuskan untuk membuat film Petrus ini," kata Produser Edy Prass.
Baca Juga: Cerita Maysha Juan, Kontestan X Factor Indonesia Beralih Main Film
Sutradara Tri Sasongko Hutomo menambahkan,"Film dokumenter ini berdasarkan kesaksian tokoh-tokoh yang mengalami langsung dilancarkannya OPK (Operasi Pemberantasan Kekahatan), pertama kali lalu menyebar di Yogyakarta lalu kota Indonesia dalam kurun waktu 1981 sampai 1983. Karena ini berupa pengakuan maka bentuk film ini adalah penuturan dari kesaksian Pak Yudho yang bercerita soal step by step di mana, awal terjadi kemudian meledaknya peristiwa Petrus dan titik tragedinya. Lengkap dengan keterangan para tokoh yang mengalami, atau masyarakatnya.”
Ibu Tinah, mengaku sangat sedih jika mengingat kematian suami oleh Petrus." Sampai saat ini, masih merasa sedih. Suami saya waktu itu sempat kabur ke Surabaya, tinggal di rumah saudaranya. Tapi ada yang membocorkan keberadaannya. Sampai akhirnya suami saya ditembak di dekat kota Yogjakarta. Saat saya membuka peti jenazah suami saya, saya melihat ada puluhan lubang peluru di tubuhnya.”
Sementara itu Bapak Yudho juga menceritakan bagaimana salah satu sahabatnya menjadi korban Petrus."Sahabat saya menjadi korban pertama Petrus di kota Yogjakarta. Menurut saya, tidak fair Wahyu jadi korban petrus, karena dia orang yang baik. Saya juga tidak tahu kenapa Wahyo menjadi target. Setahu saya Wahyo hanya dipakai rekeningnya oleh preman, dan waktu itu saya juga sudah memperingatkan ke Wahyo untuk hati-hati.”
Film dokumenter Petrus akan tayang di KlikFilm mulai 8 Desember 2024.