Genosida Gaza Bikin Kisruh Wikipedia: Jimmy Wales Blokir Penyuntingan, Editor Melawan

Salah satu pendiri Wikipedia, Jimmy Wales, secara pribadi turun tangan untuk memblokir pengguna situs tersebut agar tidak menyunting halaman berjudul "Genosida Gaza" — ia mengecam artikel dan pendahuluannya karena bias anti-Israel, dilansir New York Post.

Kalimat pertama dari entri kontroversial tersebut merujuk pada "Genosida Gaza" tanpa menyebutkan sumbernya, gagal menunjukkan bahwa tuduhan tersebut masih "sangat diperdebatkan" dan malah menggambarkannya sebagai fakta yang tak terbantahkan, tulis Wales.

"Artikel ini gagal memenuhi standar tinggi kami dan membutuhkan perhatian segera," tulis Wales, mengutip kebijakan Wikipedia tentang netralitas dan atribusi untuk mengecam nada bias dari entri "Genosida Gaza".

Baca Juga: Sahabat Polisi Indonesia Laporkan Pengedit Profil Irjen Fadil Imran di Wikipedia

Intervensinya pada hari Minggu lalu menandai kasus yang relatif jarang terjadi di mana pengguna diblokir untuk menyunting Wikipedia, yang dilaporkan dikutip dalam tujuh dari 10 hasil pencarian AI dan merupakan hasil teratas untuk sebagian besar pencarian Google tentang orang atau benda.

Foto: tangkap layar Wikipedia/NYP

"Saya yakin Wikipedia berada dalam kondisi terbaiknya ketika kita dapat berdiskusi secara wajar yang berakar pada komitmen untuk menulis artikel yang mencerminkan sudut pandang netral," tulis Wales, yang saat ini menjabat sebagai ketua emeritus Yayasan Wikimedia nirlaba yang mengawasi ensiklopedia daring gratis tersebut.

Baca Juga: Wikipedia Gunakan AI, Bagaimana Nasib Relawan Manusia?

"Saya yakin hal itu sangat penting terutama untuk topik-topik yang sangat sulit atau kontroversial," tambah Wales. "Meskipun artikel ini merupakan contoh yang sangat buruk, masih banyak yang harus dilakukan."

Pendiri Wikipedia Minta Editor harus Netral

Wales menuntut agar para editor sukarelawan situs tersebut mengadopsi "pendekatan netral" yang "dimulai dengan formulasi seperti: 'Banyak pemerintah, LSM, dan badan hukum telah menggambarkan atau menolak karakterisasi tindakan Israel di Gaza sebagai genosida.'"

Pendiri Wikipedia Jimmy Wales [Foto: tangkap layar YouTube Channel 4 News]"Ingat: 'Kebijakan ini tidak dapat dinegosiasikan, dan prinsip-prinsip yang mendasarinya tidak dapat digantikan oleh kebijakan atau pedoman lain, maupun oleh konsensus editor,'" tulisnya.

Pada bulan Agustus, Ketua Pengawas DPR James Comer dan Anggota DPR Nancy Mace menuduh bahwa kelompok-kelompok terorganisir melanggar aturan Wikipedia untuk menyebarkan propaganda dan memanipulasi artikel tentang topik-topik sensitif, termasuk konten antisemit dan anti-Israel.

Narasi Anti-Barat dan pro-Kremlim

Surat mereka kepada CEO Wikimedia Maryana Iskander mengutip laporan yang mengklaim bahwa aktor asing dan akademisi yang didanai pembayar pajak AS secara sistematis mengedit halaman untuk memajukan narasi anti-Barat dan pro-Kremlin, dan menuntut catatan tentang bagaimana Wikimedia mendeteksi dan mendisiplinkan aktivitas tersebut.

Perselisihan seputar unggahan "genosida Gaza" juga muncul setelah Elon Musk meluncurkan situs saingan Wikipedia bernama Grokipedia minggu lalu. Situs berbasis AI ini dirancang untuk menyediakan informasi tanpa bias kiri yang telah lama dikaitkan Musk dengan Wikipedia.

"Rasanya sangat tidak pantas bagi WMF untuk campur tangan di sini karena tekanan politik, meskipun Anda seolah-olah bertindak sebagai individu," tulis seorang editor Wikipedia.

Artikel Genosida Gaza Masih Terpublikasi

Hingga Senin pagi, halaman utama "genosida Gaza" masih menyatakan, tanpa atribusi: "Genosida Gaza adalah penghancuran yang berkelanjutan, disengaja, dan sistematis terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza yang dilakukan oleh Israel selama perang Gaza."

Artikel tersebut melanjutkan, "Tindakan genosida tersebut meliputi pembunuhan massal, kelaparan, penderitaan fisik dan mental yang serius, dan mencegah kelahiran," dengan menyebutkan "tindakan lain termasuk blokade, penghancuran infrastruktur sipil, penghancuran fasilitas layanan kesehatan, pembunuhan petugas layanan kesehatan dan pencari bantuan, menyebabkan pengungsian paksa massal, melakukan kekerasan seksual, dan penghancuran situs pendidikan, keagamaan, dan budaya."

Pengunjung halaman tersebut masih dapat membaca teks meskipun ada blok penyuntingan.

Bagian atas halaman terdapat pesan di samping ikon gembok.

“Artikel ini saat ini dilindungi dari penyuntingan hingga 4 November 2025 pukul 21:47 UTC, atau hingga sengketa penyuntingan diselesaikan,” demikian bunyi pesan tersebut.

Pernyataan penyangkalan ini “bukan merupakan dukungan terhadap versi yang ada.”

Wales Memecah Belah Para Editor Wikipedia

Unggahan Wales memecah belah para editor Wikipedia di “halaman pembicaraan” yang menyertai entri tersebut — menuai beragam pujian dan tuduhan bahwa ia telah tunduk pada tekanan dari kelompok-kelompok pro-Israel.

“Terima kasih atas kata-kata penting ini. Ini adalah langkah pertama untuk mengoreksi bias dan memulihkan netralitas Wikipedia,” tulis seorang editor Wikipedia.

Editor lain mengatakan Wales bertindak dengan itikad baik, menulis: “Dia tidak mengabaikan konsensus atau mencoba untuk membatalkannya; dia datang ke sini untuk membahasnya dan mencoba mencapai konsensus baru. Dan dia di sini sebagai editor — dia menjelaskan dengan sangat jelas bahwa dia di sini dalam kapasitas pribadi.”

Sementara itu, seorang kritikus menulis bahwa tindakan Wales tersebut “tidak menghormati semua editor berpengalaman dan beritikad baik yang telah bekerja keras untuk menjadikan artikel ini seperti sekarang.”

Editor Wikipedia lainnya menuduhnya memiliki konflik kepentingan mengingat hubungannya yang dilaporkan dengan Israel.

Wales dilaporkan telah mengunjungi Israel setidaknya 10 kali. Pada tahun 2015, ia dianugerahi Penghargaan Dan David yang bergengsi dari Universitas Tel Aviv.

Israel melancarkan aksi militer terhadap Hamas yang berbasis di Gaza setelah organisasi teroris Islam tersebut melancarkan serangan pada 7 Oktober 2023 yang menewaskan sekitar 1.200 warga Israel.

The Post telah meminta komentar dari Wales, Wikimedia Foundation, pemerintah Israel, dan Otoritas Palestina.

Sumber: New York Post