Trafiknya Turun, Wikipedia Salahkan ChatGPT Curi Kerja Kerasnya
Ketika kecerdasan buatan semakin merajai dunia digital, Wikipedia kini mengaku mulai merasakan dampaknya. Platform ensiklopedia daring terbesar di dunia itu menuding ChatGPT sebagai penyebab turunnya jumlah kunjungan ke situs mereka.
Menurut laporan New York Post, Wikimedia Foundation mencatat adanya penurunan trafik manusia sekitar 8% dalam beberapa bulan terakhir, dibandingkan periode yang sama di tahun 2024. Marshall Miller dari Wikimedia Foundation menulis dalam blog resminya bahwa perubahan ini kemungkinan besar disebabkan oleh penggunaan AI generatif yang semakin populer di kalangan pengguna internet.
“Pengguna kini cenderung mencari jawaban langsung dari ChatGPT dan layanan AI lainnya, tanpa perlu membuka sumber aslinya,” tulis Miller.
Baca Juga: Hati-hati! Virus Brokewell Bisa Kuras Rekening
Ilustrasi/Foto: pexels.com
Fenomena ini menimbulkan kekhawatiran bahwa AI seperti ChatGPT telah “mengambil” manfaat dari konten yang dibuat secara sukarela oleh kontributor Wikipedia selama bertahun-tahun — tanpa memberi timbal balik yang jelas.
Beberapa pihak menilai, AI generatif memang memanfaatkan data terbuka, termasuk dari Wikipedia, untuk melatih model bahasanya.
Baca Juga: Bocah Temukan Bebek Karet di Pantai, Bukti Kejahatan Lingkungan
Namun di sisi lain, pengamat teknologi menilai tudingan ini tidak sepenuhnya tepat. ChatGPT dan platform sejenis hanya menyusun ulang informasi publik dalam format yang lebih cepat dibaca, bukan menyalin konten mentah dari sumber tertentu.
Apapun sisi yang benar, satu hal jelas: cara orang mencari informasi kini telah berubah. Dari membuka halaman ensiklopedia panjang, ke mengetik satu pertanyaan dan langsung mendapat jawaban instan dari AI.
Wikipedia kini dihadapkan pada tantangan baru — bukan hanya mempertahankan keakuratan informasi, tetapi juga relevansi di era kecerdasan buatan.
Wikipedia Mendeteksi ‘Aktivitas Mencurigakan’
Fenomena yang meresahkan ini terungkap setelah sistem deteksi bot Wikipedia tampaknya menunjukkan bahwa "sebagian besar trafik yang luar biasa tinggi selama periode Mei dan Juni berasal dari bot yang dirancang untuk menghindari deteksi."
ChatGPT/Foto: pexels.com
Miller percaya bahwa tren ini mencerminkan "dampak AI generatif dan media sosial terhadap cara orang mencari informasi, dengan mencatat "mesin pencari memberikan jawaban langsung kepada pencari, seringkali berdasarkan konten Wikipedia."
Perantara Wiki Terabaikan
Ditambah lagi fakta bahwa "generasi muda mencari informasi di platform video sosial alih-alih web terbuka," maka tidak heran jika pengguna internet semakin mengabaikan perantara Wiki.
Sebagai contoh, sebuah laporan Adobe Express yang dilakukan selama musim panas menemukan bahwa 77% orang Amerika yang menggunakan ChatGPT menganggapnya sebagai mesin pencari, sementara tiga dari sepuluh pengguna ChatGPT lebih mempercayainya daripada mesin pencari.
Ensiklopedia Digital tetap Optimis
Meskipun ancaman AI semakin membayangi, Miller tidak yakin ensiklopedia digital itu akan usang.
"Hampir semua model bahasa besar (LLM) dilatih menggunakan dataset Wikipedia, dan mesin pencari serta platform media sosial memprioritaskan informasinya untuk menjawab pertanyaan dari pengguna mereka," tulisnya.
"Itu berarti orang-orang membaca pengetahuan yang diciptakan oleh relawan Wikimedia di seluruh internet, meskipun mereka tidak mengunjungi wikipedia.org."
Untuk membantu pengguna mendapatkan informasi langsung dari sumbernya, Wikipedia bahkan bereksperimen dengan ringkasan AI seperti Google, tetapi menghentikan gerakan tersebut setelah para editor mengeluh, lapor Techcrunch.
Meskipun demikian, Miller menyatakan kekhawatiran bahwa pengambilalihan AI akan mempersulit untuk mengetahui dari mana informasi berasal. "Dengan lebih sedikit kunjungan ke Wikipedia, lebih sedikit relawan yang dapat mengembangkan dan memperkaya konten, dan lebih sedikit donatur individu yang dapat mendukung pekerjaan ini," ujarnya.
Wikipedia bukan Satu-satunya yang Terdampak AI Generatif
Dalam sebuah pernyataan kepada Otoritas Persaingan dan Pasar pada bulan Juli, DMG Media, pemilik MailOnline, mengklaim bahwa Ikhtisar AI telah menyebabkan rasio klik-tayang situs mereka anjlok hingga 89 persen.
Hal ini terjadi di tengah lonjakan konten AI yang buruk — konten berkualitas rendah dan menyesatkan yang dihasilkan secara otomatis oleh kecerdasan buatan — yang berdampak pada setiap sektor, mulai dari akademisi hingga hukum.
Pada bulan Mei, hakim California menjatuhkan denda sebesar $31.000 kepada dua firma hukum setelah menemukan bahwa mereka memasukkan kecurangan AI dalam ringkasan hukum tanpa uji tuntas apa pun.
Sumber: New York Post, sumber lainnya
