'Gini Amat Jadi WNI' Ternyata Nyata, Psikolog Ini Dapat Pasien yang Stres sama Pemerintah
Sebuah postingan viral di Instagram mengungkap sisi lain dari persoalan kesehatan mental di Indonesia yang jarang disorot. Tulisan tersebut berawal dari akun seorang psikolog klinis bernama @lyafahmi yang ramai menjadi perhatian warganet.
Pemilik akun tersebut dalam bio-nya diidentifikasi bernama Lya Fahmi, seorang psikolog klinis yang bekerja di Wiloka Workshop dan RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.
Pasien Stres karena Pemerintah
Baca Juga: WNI Bongkar Praktik Haji Ilegal di Makkah-Jeddah Diancam Travel-Travel Nakal Tanah Air
Dalam unggahannya, Lya Fahmi menceritakan pengalaman "unik" saat menangani klien yang datang bukan karena masalah pribadi. Ia mengaku situasi ini membuatnya terhenyak sekaligus sedih.
“Baru kali ini terjadi selama 7,5 tahun karirku sebagai psikolog, dua klien berturut-turut datang bukan karena masalah pribadi, tapi distress karena negara,” tulis Lya dalam unggahannya.
Baca Juga: Kronologi 97 WNI Terlibat Kerusuhan Besar di Markas Online Scam Kamboja
Menurut Lya, selama ini kesehatan mental memang erat kaitannya dengan isu struktural dan kebijakan publik. Namun, jarang sekali klien menyadari dan mengaitkan langsung tekanan batin mereka dengan peran negara.
“Kalau ngeliat cara pemerintah menangani korban bencana Sumatera, aku merasa seolah rakyat ini nggak ada harganya,” ungkap salah satu klien dalam sesi konseling diungkap kembali dalam unggahan.
Lya mengaku selama ini mengira narasi penderitaan sebagai warga negara hanya ramai di media sosial. Namun, kenyataannya perasaan itu kini masuk hingga ke ruang konseling profesional.
“Aku kira narasi menderita sebagai WNI itu cuma ada di dunia maya, tapi ternyata sampai ke ruang konselingku juga,” tulis Lya.
Setelah sesi konseling berakhir, klien tersebut bahkan memberikan cokelat kepada Lya sebagai bentuk perhatian.
“Katanya, untuk memperbaiki moodku yang pasti jadi jelek karena lihat dia marah-marah sama pemerintah,” tulisnya.
Komentar Netizen
Unggahan psikolog tentang kesehatan mental pasien. [ig @lyafahmi]Unggahan akun @lyafahmi ternyata ramai dan menjadi viral. Banyak juga netizen yang berkomentar pengalaman yang sambai baik di ruang konseling maupun sebagai warga yang merasakan hal yang sama.
"Bahkan di titik ini pun yang terjadi adalah rakyat peluk rakyat," komentar @dhiniedini2 terhadap postingan.
"Saya ditahap khawatir masa depan anak-anak di negara sendiri. Karena negara sama sekali tidak ada perlindungan untuk warganya. Tidak sedikit kita mengalami kasus kriminal, tidak mendapat keadilan, ditambah lihat penanganan bencana saat ini. Lalu masih aja ada yg belain pemerintah. Malah gaslighting kalo kita kritik pemerintah tuh," komentar @lizizaenufar.
"Hipertensi kumat banyak masuk kamar praktek saya. Pasien merasa bersalah karen pola makan sudah bagus, olahraga, tapi begitu buka HP dan TV, tengkuk kenceng kepala spanneng. Duh mo sampe kapaaaaan ini," tulis @drtanshotyen.
"Buuuuu sepertinya saya juga seperti itu, stres sendiri tiap baca berita berseliweran yang bikin ngelus dada, ada aja gebrakan pemerintah tiap harinya," komentar @ayusyhb.
"Alesan males buka sosmed, karena semua berita jelek itu cukup bikin aku kena mental," kata @anandinyy.