Daerah

2.603 Rumah Dibangun untuk Korban Banjir Sumatera, Per KK Dapat Bantuan Rp3 Juta

18 Desember 2025 | 10:50 WIB
2.603 Rumah Dibangun untuk Korban Banjir Sumatera, Per KK Dapat Bantuan Rp3 Juta
Lebih dari 2000 rumah akan dibangun di tiga provinsi di Sumatera yang terdampak banjir dan tanah longsor. [Instagram]

Pemerintah berkomitmen membantu membangun hunian bagi warga terdampak banjir dan longsor di wilayah Sumatera melalui skema hunian sementara dan hunian tetap. Selain tempat tinggal, keluarga korban juga akan mendapatkan dukungan untuk memenuhi kebutuhan dasar saat mulai menempati rumah baru.

rb-1

Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menyampaikan Kementerian Sosial menyiapkan bantuan dana pengisian rumah bagi korban bencana. Setiap kepala keluarga direncanakan menerima Rp3 juta untuk membeli perabot dan perlengkapan rumah tangga.

Dalam konferensi pers di Kantor Kemenko PMK, Jakarta Pusat, Rabu (17/12/2025), Gus Ipul menjelaskan bantuan Rp3 juta per KK tersebut masih mengacu pada indeks tahun 2020. Ke depan, Kementerian Sosial menunggu kebijakan dari Menko PMK apabila diperlukan penyesuaian nilai bantuan sesuai kondisi terkini.

Baca Juga: Gubernur Aceh Mualem Buka Suara soal Surat Bantuan ke PBB

rb-3

Bantuan pengisian rumah ini diberikan setelah korban mulai menempati hunian sementara (huntara) atau hunian tetap (huntap). Penyalurannya akan dilakukan setelah ada koordinasi lebih lanjut dengan Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) serta BNPB terkait kesiapan huniannya.

Setelah warga masuk ke huntara atau huntap, bantuan Rp3 juta tersebut dapat digunakan untuk kebutuhan paling mendesak. Dana ini diperuntukkan bagi pembelian peralatan dapur, meja, kursi, dan perlengkapan penting lainnya agar hunian dapat segera ditempati secara layak.

Baca Juga: Peduli Banjir Sumatera, Mantan Pelatih Timnas Shin Tae-yong Kirim Bantuan ke Aceh Tamiang

Di sisi lain, Menteri PKP Maruarar Sirait atau Ara menyatakan pemerintah akan membangun 2.603 unit hunian tetap untuk masyarakat terdampak bencana di Sumatera Barat, Aceh, dan Sumatera Utara. Pembangunan ini dijadwalkan dimulai pada Desember 2025 dan tidak menggunakan APBN.

Maruarar Sirait mengungkap detail rencana pembangunan hunian untuk warga terdampak banjir.Maruarar Sirait mengungkap detail rencana pembangunan hunian untuk warga terdampak banjir.

Ara menjelaskan sumber pendanaan berasal dari dukungan non-APBN. Sebanyak 2.500 unit huntap didukung pihak swasta melalui Yayasan Buddha Tzu Chi, sementara 103 unit lainnya berasal dari dana pribadi Ara.

Direktur Jenderal Kawasan Permukiman Kementerian PKP, Fitrah Nur, menyebut peletakan batu pertama pembangunan huntap ditargetkan berlangsung pada Minggu, 21 Desember 2025. Tahap awal pembangunan direncanakan sebanyak 103 unit rumah.

Groundbreaking pembangunan hunian untuk warga terdampak dimulai akhir Desember ini.Groundbreaking pembangunan hunian untuk warga terdampak dimulai akhir Desember ini.

Untuk lokasi groundbreaking, pemerintah masih memastikan lahan yang benar-benar siap atau clean and clear. Beberapa wilayah yang disebut berpotensi menjadi titik awal pembangunan antara lain Sibolga, Tapanuli Utara, dan Tapanuli Tengah.

Sementara itu, Presiden Prabowo Subianto pada Kamis (18/12/2025) pagi meninjau langsung lokasi terdampak bencana di Sumatera Barat. Presiden mengunjungi Kabupaten Agam, Padang Pariaman, dan Tanah Datar untuk melihat kondisi pengungsi, rencana pembangunan hunian sementara, serta infrastruktur pendukung seperti Jembatan Mantuang.

Tag Sumatera Utara Sumatera Barat Aceh Sumatera Banjir