Hanya Tunjukan Senpi Rakitan, Bripda IDF Tewas Ditembak Rekannya

Forumterkininews.id, Jakarta - Polri masih mendalami kasus polisi tembak polisi yang terjadi di Rusun Cikeas, Bogor, Jawa Barat, pada Minggu dini hari.

Peristiwa anggota Densus 88 Antiteror menembak rekannya sendiri berawal saat pelaku atau tersangka IMS memperlihatkan atau menunjukkan senjata rakitan kepada korban IDF, usai mengonsumsi minuman keras.

Kemudian setelah menunjukkan, korban Bripda IDF tertembak oleh Bripda IMS yang merupakan anggota Densus 88 Polri.

Baca Juga: Tidak Bawa Putri Candrawathi Visum jadi Penyesalan Ferdy Sambo

"Saat tersangka IMS menunjukkan senjata api (senpi) rakitan tersebut kepada korban IDF, tiba-tiba senpi tersebut mengenai meletus dan mengenai leher korban IDF, dan terkena pada bagian bawah telinga sebelah kanan menembus ke tungkuk belakang sebelah kiri," kata Kapolres Bogor, Kombes Pol Rio Wahyu Anggoro kepada wartawan di gedung Bareskrim Polri, Jakarta, Jumat (28/6).

Menurutnya, dari hasil rekaman CCTV atau kamera pengawas, korban IDF awalnya memasuki kamar saksi AN. Kemudian tersangka IMS memasuki kamar AN sambil memperlihatkan senpi rakitan kepada korban IDF.

"Berdasarkan rekaman CCTV yang kami dapat, menunjukkan pada pukul 01.39.09 Wib, korban IDF memasuki kamar saksi AN," ucap Kombes Rio Wahyu.

Baca Juga: Kompolnas: Yang Tahu Alasan Digelarnya Upacara Kedinasan Brigadir J yakni Humas Mabes Polri

"Dan menurut keterangan saksi AN dan AY, tersangka IMS kembali mengeluarkan dan menunjukkan senpi yang tadi ditunjukkan kepada saksi, serta ditunjukkan kepada korban IDF," tuturnya.

Densus 88 Antiteror Polri membenarkan ketiga personel yang terlibat peristiwa polisi tembak polisi di Rusun Polri Cikeas, Gunung Putri, Bogor, merupakan anggotanya.

Senjata api disebut meletus saat dikeluarkan dari tas dan mengenai salah satu dari mereka.

“Mereka anggota Densus. Yang terjadi adalah kelalaian anggota pada saat mengeluarkan senjata dari tas, kemudian meletus dan mengenai rekannya yang berada di depannya,” kata Kabag BanOps Densus 88 Antiteror Polri, Kombes Aswin Siregar saat dikonfirmasi, Kamis (27/3/2023).

Meski begitu, kata Aswin, pihak kepolisian tetap menangani kasus tersebut dan menetapkan dua anggota Densus 88 Antiteror Polri yang terlibat menjadi tersangka.