Hari Ini, 41 Tahun Lalu Gempa Ambon Picu Tsunami 3 Meter
Sosial Budaya

FTNews - Hari ini, 41 tahun lalu tepatnya pada 12 Maret 1983, terjadi gempa di Ambon magnitudo (M) 6,7 kedalaman 25 kilometer (km) dan memicu tsunami setinggi 3 meter.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono mengatakan, gempa yang terletak pada koordinat 4,4 LS, 128,5 BT itu rupanya tidak ada laporan korban jiwa.
“Melawan lupa. Hari ini 12 Maret 1983, terjadi gempa di Ambon magnitudo (M)6,7 km,†kata Daryono dalam akun media sosialnya, di Jakarta, Selasa (12/3).
Baca Juga: Menag Pastikan 1 Ramadhan 1444 H Jatuh pada Kamis Besok
Melansir Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) frekuensi gempa meningkat dalam 1 dekade. Sepanjang tahun 2019, terdapat 11.573 gempa bumi mengguncang Indonesia.
Melonjak dibanding tahun 2009 yang hanya mencapai 4.390 kali gempa. Catatan gempa dan tsunami di Kepulauan Maluku itu tercatat sejak tahun 1608. Dari total gempa di Indonesia, lokasi terbanyak yang mengalami gempa tersebut adalah Maluku dengan persentase sebanyak 44 persen.
Hal tersebut karena Laut Banda dan pulau-pulau sekitar, dan khususnya Provinsi Maluku adalah wilayah pertemuan 3 lempeng yaitu Eurasia, Pasifik, dan Australia.
Baca Juga: Jenazah Satu Keluarga Tewas di Apartemen Teluk Intan Dikembalikan ke Keluarga
Ilustrasi gempa. Foto: Istimewa
Rawan Gempa dan Tsunami
Oleh karena itu intensitas gempa di wilayah tersebut sangat aktif dan rawan. Beberapa ahli yang meneliti gempa bumi dan tsunami di Laut Banda, Laut Maluku Utara, dan Kepulauan Maluku mengatakan bahwa terdapat potensi gempa tektonik yang cukup besar di Pulau Seram dan sekitarnya.
Georg Everhard Rumphius (1627-1702) seorang ilmuwan Eropa yang pernah tinggal di Ambon pernah mencatat gempa 346 tahun yang lalu. Tepatnya pada 17 Februari 1674.
Gempa dan tsunami berdampak kerusakan rumah warga dan menelan korban jiwa. Perkiraannya korban mencapai 2.500 orang meninggal dunia.
Wilayah Laut Banda dan Kepulauan Maluku memiliki potensi gempa bumi tektonik besar. Karenanya, perlu antisipasi gempa bumi dan potensi tsunami. Perkuat pula mitigasi dan kesiapsiagaan menghadapi bencana.