Heboh! 7 Tenaga Medis Didakwa Atas Kematian Maradona, Ini Kejanggalannya
Kasus kematian legenda sepak bola Argentina, Diego Maradona, kembali menjadi sorotan.
Sebanyak tujuh tenaga medis resmi didakwa atas dugaan kelalaian yang menyebabkan meninggalnya sang legenda pada 25 November 2020.
Baca Juga: Lalai saat Merawat Maradona, 8 Dokter Argentina Diseret ke Pengadilan
Maradona wafat di usia 60 tahun akibat serangan jantung saat menjalani masa pemulihan setelah operasi penggumpalan darah di otaknya.
Namun, penyelidikan terbaru menyebutkan ada kejanggalan dalam proses perawatan medis sebelum kematiannya.
Diduga Lalai, Tujuh Tenaga Medis Terancam Hukuman Berat
Baca Juga: Breaking News: Pesawat Kargo UPS Meledak Usai Lepas Landas dari Kentucky
Aksi Diego Maradona saat berada di lapangan. [Instagram @pepi10ok]
Jaksa penuntut, Patricio Ferrari, menuduh tim medis Maradona gagal memberikan perawatan yang layak.
Ia menilai, para tenaga medis secara sadar mengabaikan kondisi Maradona hingga berujung kematian.
“Setelah menempatkan Maradona dalam pengabaian di rumahnya, mereka dengan sengaja dan kejam membiarkan dia mati,” ujar Ferrari seperti dikutip dari Euro News.
Ia juga menunjukkan foto Maradona yang terbaring dengan perut membengkak sebagai bukti.
Salah satu terdakwa utama, dokter pribadi Maradona, Leopoldo Luque, didakwa bersama enam tenaga medis lainnya.
Mereka termasuk psikiater, psikolog, koordinator medis, serta perawat yang bertugas saat Maradona menjalani rawat inap di rumahnya di kawasan Tigre.
Berikut daftar para terdakwa lainnya:
- Agustina Cosachov (psikiater) – meresepkan obat-obatan yang dikonsumsi Maradona.
- Carlos Díaz (psikolog).
- Nancy Forlini (koordinator medis) – bertanggung jawab atas perawatan harian.
- Mariano Perroni (perwakilan perusahaan perawat).
- Dr Pedro Di Spagna (dokter pemantau kesehatan Maradona).
Apabila terbukti bersalah, para terdakwa dapat dijatuhi hukuman hingga 25 tahun penjara.
Bantahan Tim Medis dan Proses Hukum yang Panjang
Diego Maradona melakukan pemanasan sebelum bertanding. [Instagram @rockyquirogav]
Semua terdakwa membantah tuduhan tersebut. Mereka mengklaim telah menjalankan prosedur medis sesuai standar dan menolak anggapan bahwa ada unsur kesengajaan.
Namun, pihak kejaksaan menilai tindakan mereka tetap mengandung unsur kelalaian berat.
Kasus ini menjadi perhatian dunia karena Maradona merupakan salah satu pesepak bola paling berpengaruh sepanjang masa.
Banyak penggemar berharap proses hukum ini dapat mengungkap kebenaran di balik kematian sang legenda yang dijuluki The Hand of God.