Hikmah dan Pelajaran dari Kisah Ashabul Kahfi, 7 Pemuda Tertidur di Gua Selama 309 Tahun
Traveling

Kisah Ashabul Kahfi, yang diabadikan dalam Al-Qur'an Surah Al-Kahfi ayat 9-26, menggambarkan keteguhan iman 7 pemuda yang menghadapi penganiayaan penguasa zalim.
Para pemuda ini hidup di masa Raja Diqyanus (Daqyanus), penguasa zalim Romawi di kota Afasus (Ephesus) sekitar abad ke-3 M. Raja ini memaksa rakyatnya menyembah berhala dan mengklaim diri sebagai tuhan. Ketujuh pemuda yang beriman menolak penyembahan berhala, sehingga dikejar untuk hukuman mati.
Dalam pengejaran itu, ketujuh pemuda ini melarikan diri ke sebuah gua. Di dalam gua, mereka memanjat doa ke Allah SWT.
Baca Juga: Gantikan Yandri Susanto, Ashabul Kahfi Jabat Ketua Komisi VIII DPR RI
"Ya Tuhan kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah petunjuk yang lurus bagi kami dalam urusan kami" (QS. Al-Kahfi: 10). Seekor anjing bernama Qithmir mengikuti dan turut tertidur di mulut gua.
Usai memanjatkan doa, Allah menidurkan mereka dalam keadaan fisik utuh tanpa kebutuhan biologis. Lamanya tidur setara dengan 309 tahun kalender qamariyah (≈300 tahun masehi). Selama tidur, tubuh mereka berpindah posisi secara berkala, dan Allah melindungi gua dari penemuan.
Setelah bangun, mereka mengira hanya tidur sehari atau setengah hari. Salah seorang diutus membeli makanan menggunakan uang kuno, yang membuatnya dicurigai penduduk dan penguasa setempat.
Warga lalu berbondong-bondong datang ke gua tersebut. Saat gua ditemukan, para pemuda meninggal. Gua ini diperkirakan berada di Yordania, tepatnya di dekat Amman (disebut Gua Rajib/Al-Raqim).
Hikmah dan Pelajaran
- Keteguhan Iman: Penolakan terhadap kemusyrikan meski diancam kematian.
- Kekuasaan Allah: Kemampuan-Nya mengubah hukum alam (tidur berabad-abad tanpa rusak).
- Kepatuhan pada Kebenaran: Pentingnya memilih jalan benar meski harus kehilangan harta dan kedudukan.
- Pertolongan Allah: Perlindungan bagi orang yang mempertahankan kebenaran.
Kisah ini menjadi simbol perlawanan terhadap kezaliman sekaligus pengingat akan janji Allah kepada orang yang beriman. Surah Al-Kahfi sendiri diturunkan sebagai jawaban atas tantangan kaum musyrikin Mekkah tentang keben
aran hari kebangkitan.