Huang Seng Bao Nama Tionghoa Bertrand Peto, Pemberian Ayah Sarwendah
Lifestyle

Penyanyi muda Bertrand Peto atau yang akrab disapa Onyo mengungkapkan rasa kehilangan yang mendalam atas wafatnya sang kakek, Hendrik Lo, yang meninggal dunia pada Sabtu (19/7/2025).
Hendrik Lo tutup usia akibat komplikasi yang disebabkan oleh gagal ginjal serta beberapa penyakit lainnya.
Meski masih dalam suasana duka, Bertrand tetap mengenang sosok sang kakek yang memiliki arti penting dalam hidupnya. Salah satunya adalah pemberian nama Tionghoa yang hingga kini masih melekat di ingatannya.
Baca Juga: Giorgio Antonio Hadiri Malam Kembang Ayah Sarwendah, Suasana Haru Menyelimuti Rumah Duka
"Menurut aku, peran seorang Yeye (kakek) sangat penting dalam hidup aku. Karena beliau adalah salah satu orang yang berusaha keras mencarikan nama Tionghoa untuk aku, yaitu Huang Seng Bao," ungkap Bertrand saat ditemui di rumah duka Grand Heaven, Pluit, Jakarta Utara, Rabu (23/7/2025).
Makna Nama Tionghoa
Baca Juga: Sarwendah Beri Jajan Anaknya Pakai ShopeePay, Bisa Pantau Pengeluaran
Bertrand Peto merasa kehilangan atas wafatnya sang kakek, Hendrik Lo, yang meninggal dunia pada Sabtu (19/7/2025). (Selvianus Kopong Basar / FTNews.co.id)
Saat ditanya makna dari nama tersebut, Bertrand mengaku sudah agak lupa. Sebab, nama itu diberikan ketika ia masih berusia sekitar 15 tahun.
"Aku agak lupa arti akhirnya apa, tapi nama Tionghoa aku Huang Seng Bao. Itu dikasih sama Yeye," ucap kekasih Aqila Zhavira itu.
Tak hanya Bertrand, sang kakek juga memberikan nama Tionghoa kepada adik-adiknya, termasuk Thania. Ia menyebut bahwa Hendrik Lo memang berkeinginan semua cucu laki-lakinya memiliki nama Tionghoa.
"Adik-adik juga punya, Thania juga. Waktu itu Yeye bilang, ‘Cucu gue yang cowok harus punya (nama Tionghoa)’. Jadi waktu aku umur 15 tahun mau ke-16, Yeye benar-benar cari nama itu. Besoknya belum dapat, dicari terus sampai ketemu," kisahnya.
Bertrand juga mengenang pesan-pesan terakhir sang kakek yang terus ia pegang hingga kini. Salah satu pesan yang paling ia ingat adalah agar selalu menjaga ibunya, Sarwendah, serta kedua adiknya yang masih kecil.
"Yeye berpesan, jangan lupa sama Bunda, jagain adik-adik. Dan aku bilang, tanpa disuruh pun pasti aku jagain," ujar Bertrand dengan mata berkaca-kaca.
Abu Jenazah Hendrik Lo Dilarung ke Laut
Bertrand Peto merasa kehilangan atas wafatnya sang kakek, Hendrik Lo, yang meninggal dunia pada Sabtu (19/7/2025). (Selvianus Kopong Basar / FTNews.co.id)
Jenazah Hendrik Lo telah dikremasi hari ini, Rabu (23/7/2025) di Krematorium Heaven, Pluit, Jakarta Utara. Prosesi kremasi diwarnai dengan sejumlah tradisi Tionghoa, seperti pembakaran linwuk (rumah-rumahan dari kertas) serta prosesi pedang pora.
Setelah dikremasi, abu jenazah ayah Sarwendah dilarung ke laut di kawasan Ancol sekitar pukul 14.30 WIB. Berdasarkan informasi, proses pelarungan dilakukan dari atas kapal yang sebelumnya sempat digunakan Sarwendah untuk merayakan ulang tahun ibunya.